TEMPO.CO, JAKARTA - Pemerintah Malaysia membuka kembali penyelidikan hilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 dengan menyewa sebuah perusahaan asal Amerika Serikat.
Seperti dilansir AP dan Xinhua, Sabtu, 6 Januari 2018, Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan perusahaan asal Texas, Ocean Infinity, hanya akan dibayar jika berhasil menemukan sisa-sisa bangkai pesawat yang menghilang secara misterius itu sekitar empat tahun lalu.
“Kami kini sedang mendekati Australia dan Cina untuk kembali mencari MH370,” kata Liow. Kontrak antara Malaysia dan perusahaan itu akan segera diselesaikan pada pekan depan.
Baca juga:
Hilang Dua Tahun, Badan Utama MH370 Mustahil Ditemukan
Ocean Infinity pekan ini melaporkan telah memulai pencarian menggunakan kapal Seabed Constructor di wilayah yang disebut Badan Keamanan Transportasi Australia sebagai lokasi baru yang mungkin menjadi tempat jatuhnya MH370.
“Mereka bersedia mencari di wilayah seluas 25 ribu kilometer persegi yang ditunjuk oleh pakar dari Australia,” ujar Liow. Namun Liow meminta semua pihak tidak terlalu banyak berharap.
Pesawat MH370 jenis Boeing 777 hilang secara misterius bersama dengan 239 orang kru dan penumpang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Sejumlah teori muncul untuk menjawab hilangnya pesawat ini, tapi belum ada yang memuaskan keluarga korban.
Pemerintah Malaysia, Australia, dan Cina mengakhiri pencarian pesawat MH370 pada Januari 2017 setelah selama tiga tahun gagal menemukan bangkai pesawat di zona seluas 120 ribu kilometer persegi di Samudra Hindia.