TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat untuk membicarakan unjuk rasa di Iran yang menewaskan sedikitnya 21 orang.
Namun demikian, desakan Amerika Serikat terhadap PBB mendapatkan tanggapan keras dari Rusia dan sejumlah negara lain termasuk Iran.
Baca: Rusia Minta AS Tidak Intervesi Domestik Iran, Soal Apa?
25.1_inter_NikkiHaley
Menurut negara-negara tersebut, lembaga superbody PBB seharusnya tidak turut campur urusan dalam negeri sebagaimana yang terjadi di Iran saat ini.
"Biarlah diselesaikan oleh Iran sendiri," kutip ITV.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, usulan pertemuan darurat terhadap PBB untuk membahas protes massal oleh Amerika Serikat menunjukkan kebijaksanaan luar negeri yang blunder dari pemerintahan Trump.
Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, sengaja menlontarkan desakan kepada PBB menggelar pertemuan tersebut.
"Dunia akan menyaksikan dukungan Presiden Amerika Serikat terhadap demonstrsai anti-pemerintah Iran," kata Haley.Demonstran pro-pemerintah berbaris di Arak, Iran, 3 Januari 2018. Sebanyak 450 lain dikabarkan ditangkap akibat unjuk rasa yang diwarnai aksi kekerasan. Iran Press via AP
Dia menambahkan, "Rezim Iran perlu tahu bahwa dunia menyaksikan apa yang Anda kerjakan."
Baca: Iran: CIA, Mossad dan Arab Saudi di Balik Demonstrasi
Rusia dan Iran menolak usulan Amerika Serikat dengan mengatakan, unjuk rasa yang terjadi saat ini adalah urusan dalam negeri dan tidak ada tempat bagi PBB untuk membicarakannya.
Sejak pekan lalu, Iran diguncang unjuk rasa memprotes situasi ekonomi di negeri itu. Sejumlah laporan menyebutkan, sedikitnya 21 orang tewas dan 450 orang ditahan aparat keamanan guna menghentikan demonstrasi. Iran menuding aksi tersebut didalangi oleh Amerika Serikat (CIA), Israel (Mossad) dan Arab Saudi.