Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Diduga Menahan Pembayaran Uang Bantuan Palestina, Mengapa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump dikabarkan telah membekukan dana untuk lembaga PBB, United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), yang menangani bantuan bagi pengungsi Palestina.

Media Reuters, yang mengutip situs berita Axios, melaporkan pada Jumat lalu, bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika belum mengirimkan sepertiga dari total dana sekitar US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun hingga 1 Januari 2018. Namun pejabat Kemenlu AS mengatakan keputusan soal pembekuan pembayaran itu belum dibuat.

Baca: Begini Langkah Israel Kuasai Yerusalem dan Usir Palestina

Media Axios, yang menyebut tiga sumber dari kalangan diplomat Barat, mengatakan pembayaran sepertiga dana itu seharusnya telah dilakukan paling lambat 1 Januari.

Baca: Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

“Berita itu misleading. Hanya karena mereka mengharapkan uang itu dibayarkan pada tanggal 1 dan mereka belum menerimanya pada tanggal itu tidak berarti pembayaran ditunda atau dibatalkan. Pembahasan soal ini masih berlanjut dan kita masih punya waktu hingga pertengahan Januari untuk membuat keputusan final,” kata seorang pejabat Kemenlu Amerika, yang enggan disebutkan identitasnya.

Ditanya soal ini, juru bicara UNRWA, Chris Gunness, mengatakan lembaga itu belum mendapat informasi apa pun soal pembayaran dana dari AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti diberitakan, Trump mengatakan pada Selasa lalu bahwa dia akan menahan uang bantuan bagi Palestina. Dia menuding Palestina tidak lagi bersedia melakukan pembicaraan perdamaian dengan Israel.

Kami membayar RATUSAN JUTA DOLAR setiap tahun dan tidak mendapat apresiasi dan respek. Mereka bahkan tidak ingin bernegosiasi lagi soal perjanjian damai dengan Israel yang telah lama tertunda… Karena Palestina tidak lagi ingin berbicara perdamaian, mengapa kami harus membuat pembayaran yang sangat besar ini kepada mereka,” kata Trump lewat akun Twitter pribadi @Realdonaldtrump.

Saat ini, AS merupakan negara donor terbesar untuk UNRWA dengan bantuan sekitar US$ 370 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Proses perundingan damai Israel dan Palestina telah berhenti sejak 2014. Saat ini, proses perdamaian menjadi semakin sulit setelah Trump mengumumkan status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.

Sidang umum istimewa PBB pada 21 Desember 2017 telah mengeluarkan resolusi yang menegaskan bahwa status Kota Yerusalem harus ditentukan lewat proses dialog antara Israel dan Palestina. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi ini, dengan 9 negara menolak termasuk Amerika, dan 35 negara memilih abstain serta 21 negara lainnya absen dari sidang.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

6 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

10 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

10 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

15 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

16 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.