TEMPO.CO, Jakarta - Hasil jajak terbaru menunjukkan, mayoritas umat Yahudi Israel mendukung sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Menurut survei bulanan Peace Index oleh Israel Democracy Institute, 65 persen Yahudi Israel percaya bahwa pernyataan Trump bulan lalu itu sangat menguntungkan Israel. "Sebanyak 23 persen menolak pernyataan Trump," tulis Middle East Monitor.
Baca: 5 Fakta Penting Tentang Yerusalem
Sejumlah peziarah Yahudi Ultra-Ortodoks berdoa di dekat makam Rabbi Nachman dari Breslov saat merayakan liburan Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi, di kota Uman, Ukraina, 20 September 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Survei ini juga menemukan jawaban, 59 persen warga Yahudi Israel yakin bahwa Trump memahami kepentingan Israel. Sementara 37 persen lainnya menolak.
Adapun ketika lembaga survei ini menemui warga Palestina, jawabannya berbanding terbalik dengan kaum Yahudi Israel. Sebanyak 38 persen mendukung, sedangkan 53 persen mengatakan menolak sikap Trump.
Sementara itu, jajak pendapat ini juga mengedarkan pertanyaan kepada warga Israel, "Apa seharusnya Yerusalem itu setelah ada perdamaian antara Israel dengan Palestina?"Umat Yahudi berdoa dalam gelaran doa bersama untuk meminta hujan, di Tembok Barat, Yerusalem, 28 Desember 2017. Menteri Pertanian Israel, Uri Ariel, mengerahkan ribuan warga dan tokoh agama Yahudi untuk berdoa agar kekeringan segera berakhir dan hujan segera turun. REUTERS/Ronen Zvulun
Mayoritas warga Israel atau 72 persen menjawab bahwa kota itu harus menyatu dan menjadi ibu kota Israel. Hanya enam persen warga Palestina yang sependapat dengan kaum Yahudi Israel.
Baca: Alasan Yerusalem Bukan Ibukota Israel
"Hanya 12 persen Yahudi Israel yang mengatakan bahwa daerah pendudukan Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota Palestina. Sedangkan 44 persen warga Palestina mendukung."