Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengacara Trump Coba Blokir Buku Kontroversial, Penerbit Lanjut

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Steve Bannon. REUTERS
Steve Bannon. REUTERS
Iklan

TEMPO.COWashington -- Pengacara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mencoba menutup peredaran buku baru yang dibuat oleh bekas Kepala Strategi Gedung Putih, Steve Bannon berjudul "Fire and Fury: Inside the Trump White House".

Kepada penerbit Henry Holt & Co serta penulis buku itu jurnalis Michael Wolff, pengacara dari Trump, Charles Harder, mengirimkan somasi untuk mencegah dan menarik buku itu dari publikasi lebih lanjut. Somasi itu juga melarang beredarnya kutipan dan cuplikan dari buku itu.

Baca: Terungkap Rahasia Gaya dan Warna Rambut Trump

"Pengacara juga meminta satu eksemplar buku itu," begitu ditulis media Guardian, Kamis, 4 Januari 2018. Istilah "fire and fury" ini menjadi populer kembali setelah Trump menggunakannya untuk mengancam Korea Utara agar mau menghentikan program senjata nuklirnya.

Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...

 

Buku itu berisi sejumlah informasi baru yang menghebohkan publik AS mengenai kondisi di dalam tim kampanye Trump pada pemilihan Presiden AS 2016, sikap Trump yang merasa ragu bakal menang pilpres, hingga pertemuan anak dan menantu Trump dengan sekelompok orang Rusia, yang menimbulkan kehebohan dan disebut pengkhianatan serta tidak patriotis.

Namun langkah pengacara Trump ini justru membuat peluncuran buku itu dipercepat menjadi Jumat, 5 Januari 2018, waktu setempat. "Ini dia bukunya. Anda bisa membelinya dan membacanya besok. Terima kasih, Pak Presiden," kata Michael Wolff, wartawan senior yang menulis buku ini atas informasi dari Steve Bannon, lewat akun Twitternya @MichaelWolffNYC, Kamis, 4 Januari 2018.

Awalnya, seperti dilansir Guardian, buku berjudul "Fire and Fury: Inside the Trump White House" ini akan diluncurkan Selasa pekan depan. Namun, Guardian kemudian mendapat kesempatan untuk mengulas buku itu dan menuliskannya dalam sebuah artikel panjang. Artikel ini, Guardian mengklaim, membuat kehebohan di Gedung Putih. Majalah New York juga menulis panjang soal isi buku ini.

Menurut Guardian, kehebohan sikap Trump itu seperti: pertama, Trump membuat pernyataan pribadi luar biasa mengecam Steve Bannon, yang sebelumnya merupakan orang dekatnya. Dia menyebut Bannon sebagai orang yang membesarkan diri sendiri dan tidak kritis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Steve Bannon tidak ada hubungannya dengan saya dan kepresidenan saya," kata Trump. "Ketika dia dipecat, dia tidak hanya kehilangan pekerjaan tapi juga pikirannya." Bannon merupakan tokoh dibalik media ultrakonservatif Breitbart News sebelum bergabung ke dalam tim kampanye Presiden Trump pada 2016. Komunitas konservatif merupakan basis pendukung Trump.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan Trump merasa "sangat marah dan jijik" terhadap serangan Bannon kepada keluarganya. Serangan itu seperti tertulis dalam buku tadi yaitu ada klaim Donald Trump Jr, yang merupakan anak sulung Donald Trump, bertemu dengan sekelompok orang Rusia, yang berjanji menyerahkan bukti keburukan Hillary Clinton untuk kepentingan kampanye Trump. Ini dinilai sebagai sebuah bentuk pengkhianatan dan tidak patriotis.

Kedua indikasi kehebohan itu, menurut Guardian, adalah pengacara Trump mencoba menghentikan penerbitan buku itu dengan mengirimkan surat somasi kepada penerbit dan penulis buku.

Semua kehebohan ini justru membuat permintaan publik akan buku itu meningkat. Seorang juru bicara dari penerbit Henry Holt & Co. mengatakan semua bentuk penerbitan buku baru ini dimajukan menjadi Jumat karena munculnya "permintaan yang tidak disangka sebelumnya."
Juru bicara ini juga mengatakan penerbit telah menerima surat somasi dari pengacara Trump. "Kami melihat buku "Fire and Fury" ini sebagai kontribusi luar biasa untuk diskursus publik nasional dan akan melanjutkan penerbitan buku itu."

Menurut Ben Wizner, direktur American Civil Liberties Union, mengatakan gugatan hukum Trump tidak bakal menang. "Saya kira hanya ada satu penonton untuk ancaman hukum ini yaitu Donald Trump sendiri," kata Wizner.

Trump memberhentikan Steve Bannon pada Agustus 2017 setelah dinilai keliru memberi nasehat kepada Trump mengenai sikap dan pernyataan yang sebaiknya dibuat terkait unjuk rasa rasial kelompok supremasi kulit putih di AS, yang justru menimbulkan kontroversi di publik AS.

Bannon menjadi pusat perhatian publik Amerika menyusul bentrokan rasisme antara kelompok supremasi kulit putih dan kelompok antifasis di Charlottesville, Amerika Serikat, yang menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Publik AS menilai Bannon menjadi pendukung utama supremasi kulit putih di dalam pemerintah Trump. Desakan untuk mendepak Bannon pun menguat.

INDEPENDENT | GUARDIAN | TWITTER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 jam lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

9 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

11 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

15 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

16 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

21 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

25 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

30 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

37 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

37 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.