Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Evin, Menilik Penjara Paling Menyeramkan di Iran

Reporter

image-gnews
Tahanan wanita Iran duduk di dalam sel mereka di penjara Evin Teheran 13 Juni 2006. REUTERS
Tahanan wanita Iran duduk di dalam sel mereka di penjara Evin Teheran 13 Juni 2006. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mendengar nama Evin akan membuat warga Iran bergidik takut. Sejak dibangun pada 1972 di bawah rezim Shah Iran Mohammad Reza Pahlavi, penjara ini menjadi tempat penahanan dan penyiksaan bagi para lawan-lawan politiknya.

Seperti dilansir Al Arabiya 3 Januari 2018, penjara yang berlokasi di kaki pegunungan Alborz di sebelah utara ibu kota Teheran, pernah digunakan untuk menahan, menyiksa dan mengeksekusi ribuan tahanan politik lawan Pahlavi, termasuk pendukung Organisasi Rakyat Mujadihidin Iran.

Sejak saat itulah, reputasinya sebagai neraka di dunia dimulai, hingga sekarang. Jika di era Pahlavi penjara itu dikelola oleh lembaga intelijen dan keamanan, SAVAK, kini penjara itu dikelola oleh Secret Service Republik Islam Iran atau VAVAK.

Baca juga:

Roohollah Zam, Jurnalis Penyulut Demonstrasi Besar Iran 

Mulai era Shah hingga rezim para Mullah, penjara ini juga dikenal sebagai Universitas Evin karena menahan guru, dosen, penulis, jurnalis, mahasiswa, pengacara hingga akademis yang terang-terangan mengkritik pemerintah. Tanpa didampingi pembela, para terdakwa akan divonis bersalah dan mendekam lama di penjara Evin.

Salah satu pengalaman mengerikan saat berada di balik jeruji Evin adalah Marina Nemat. Kepada Sky News, Desember 2017, perempuan ini mengisahkan penahanannya yang dimulai pada 15 Januari 1982. Ia masih berusia 16 tahun saat itu. Nemat ditangkap karena setiap hari mengikuti unjuk rasa anti-pemerintahan Islam yang didirikan Ayatullah Khomenei sejak Revolusi 1979.

Pada hari ia ditangkap, Nemat mengalami penyiksaan yang paling sering dilakukan sipir penjara di timur Tengah. Telapak kakinya dipukuli dengan kabel hingga seluruh kakinya membengkak seperti balon merah.

“Mereka melakukan itu karena seluruh syaraf manusia berujung di telapak kaki. Dengan setiap hantaman kabel, syaraf saya seperti meledak,” kata Nemat.

Tak hanya penyiksaan fisik, Nemat juga dipaksa berpindah keyakinan. Lima bulan setelah ditangkap, seorang sipir memaksanya pindah dari Kristen ke Islam dengan ancaman keluarga dan kekasihnya akan dibunuh jika Nemat menolak.

“Dalam satu hari, saya kehilangan kebebasan, keluarga, agama, nama dan martabat,” Nemat mengenang. Ia bertahan tetap waras selama dua tahun di penjara Evin sebelum akhirnya berhasil melarikan diri ke Kanada. “Karena saya yakin selalu ada orang di luar penjara yang menanti saya.”

Baca juga:

5 Fakta Penting Pemicu Demonstrasi Besar di Iran 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas, apakah kondisi Evin menjadi lebih baik? Nampaknya tidak.

Mohammad Hossein Rafiee, seorang pensiunan profesor Universitas Tehran ditangkap di jalan pada 16 Juni 2015 dan dibawa ke Penjara Evin.

Kesalahannya adalah menerbitkan artikel yang mendukung negosiasi nuklir di bawah pemerintahan Presiden Hassan Rouhani. Rafiee dituduh menyebarkan propaganda melawan rezim dan pada 25 Mei 2015 divonis enam tahun penjara.

Kepada putrinya, Anna Maryam Rafiee, pria berusia 70 tahun ini menuturkan bagaimana beratnya hidup di dalam penjara Evin selama musim panas. Tanpa pendingin udara, suhu di dalam gedung penjara Evin dapat mencapai 45 derajad Celcius. Tak hanya itu. Jatah makanan diberikan sangat minim sebagai hukuman.

“Seringkali para tahanan mengais-ais bekas makanan yang terjatuh di lantai karena masih lapar,” ujar Rafiee melalui telepon kepada sang putri, seperti dilansir The Guardian. Sementara buah kata Rafiee, adalah makanan mewah. Buah hanya tersedia setiap 10 hari di toko penjara dengan kualitas rendah dan harga sangat mahal.

Alhasil, kondisi fisik Rafiee menurun drastis dengan warna kulit menguning karena kurang gizi.

Stigma buruk tentang penjara Evin rupanya membuat rezim penguasa Iran gerah. Pada awal Juli 2017, Iran mengundang sekitar 40 delegasi pemerintah asing untuk melakukan kunjungan langka ke Evin.

Tentu saja hanya lokasi-lokasi tertentu saja yang bisa dikunjungi oleh para tamu asing dari Eropa, Asia, Afrika dan Amerika Selatan itu. Mereka mengunjungi gedung 4 dan 7, lokasi tahanan kejahatan keuangan berada.

Suasananya berbanding terbalik dengan gedung tempat tahanan politik. Para tahanan kejahatan finansial dapat menikmati salon, tempat oleh raga, pendingin ruangan hingga restoran. Kazem Gharibabadi dari Komisi Hak Asasi Manusia Iran seperti dilansir The Independen menyebut kondisi ini sangat memuaskan.

Tapi undangan itu menuai kecaman dari kelompok Amnesty International. Mereka menuding sejumlah tahanan politik yang berada di gedung 7 dipindah ke gedung lain agar tidak berinteraksi dengan para tamu internasional tersebut.

Dan tentu saja meski gedung 4 dan 7 sangat sesuai dengan standar kemanusiaan, gedung-gedung lain di Penjara Evin di Iran,” masih dalam kondisi tidak manusiawi,” demikian pernyataan Amnesty.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Iran vs Israel: Pertahanan Udara Iran Rapuh Terhadap Serangan Israel?

3 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Konflik Iran vs Israel: Pertahanan Udara Iran Rapuh Terhadap Serangan Israel?

Para ahli menduga Israel tidak akan mengalami banyak kesulitan mencapai target di dalam wilayah Iran yang hanya memiliki angkatan udara sudah uzur.


Menlu Iran Anggap Remeh Serangan Drone, Lebih Mirip Mainan Anak-anak

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menghadiri acara sampingan dalam acara memperingati 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di PBB di Jenewa, Swiss, 12 Desember 2023 .REUTERS/Denis Balibouse
Menlu Iran Anggap Remeh Serangan Drone, Lebih Mirip Mainan Anak-anak

Menlu Iran mengatakan Teheran sedang menyelidiki serangan drone, sejauh ini hubungan dengan Israel belum terbukti.


Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

7 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

Israel terus luncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza meski dikejutkan serangan Iran pekan lalu.


Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

8 jam lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.


Top 3 Dunia: Rudal Israel Diklaim Serang Iran hingga Perbandingan Kekuatan Senjata

9 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang bendera Palestina saat berkumpul untuk mendukung Yaman di depan kedutaan Inggris di Teheran, Iran, 12 Januari 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Top 3 Dunia: Rudal Israel Diklaim Serang Iran hingga Perbandingan Kekuatan Senjata

Top 3 dunia adalah rudal Israel diklaim menyerang Iran, cerita AS bantu Iran kembangkan nuklir hingga perbandingan senjata Iran dan Israel.


10 Tentang Iran, Peradaban Tertua di Dunia Hingga Dikenal Sebagai Persia

18 jam lalu

Puluhan warga mengikuti rangkaian pemakaman Mayjor Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, 4 Januari 2020. Soleimani, memimpin Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi di luar negeri, mulai dari sabotase dan serangan teror hingga memasok milisi yang beroperasi sebagai pasukan pengganti Iran. REUTERS/Thaier al-Sudani
10 Tentang Iran, Peradaban Tertua di Dunia Hingga Dikenal Sebagai Persia

Diketahui, wilayah Iran sempat dikuasai oleh negara-negara Helenistik, Kekaisaran Parthia, Kekaisaran Sasanian, dan terakhir kaum Muslim Arab.


Iran Bungkam Soal Serangan Israel, Isyaratkan Tak Ada Pembalasan

19 jam lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Iran Bungkam Soal Serangan Israel, Isyaratkan Tak Ada Pembalasan

Iran tak berencana membalas ledakan di Isfahan yang diduga dilakukan Israel.


Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

20 jam lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.


Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

22 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berdiri saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS /Amir Cohen
Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.


Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

1 hari lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.