Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Unjuk Rasa Berlanjut, Iran Kirim Pasukan Elit

image-gnews
Demonstran pro-pemerintah berbaris di Arak, Iran, 3 Januari 2018. Sebanyak 450 lain dikabarkan ditangkap akibat unjuk rasa yang diwarnai aksi kekerasan. Iran Press via AP
Demonstran pro-pemerintah berbaris di Arak, Iran, 3 Januari 2018. Sebanyak 450 lain dikabarkan ditangkap akibat unjuk rasa yang diwarnai aksi kekerasan. Iran Press via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gara Revolusi Iran telah mengerahkan pasukan elitnya ke tiga provinsi untuk menghentikan unjuk rasa anti-pemerintah setelah 6 hari mereka mengguncang pemerintah dan menyebabkan 21 orang tewas.

Protes, yang dimulai pekan lalu karena kesulitan ekonomi yang diderita oleh kelas muda dan pekerja, telah berkembang menjadi perlawanan terhadap kekuatan dan pemegang hak istimewa negara itu, terutama pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Baca: Garda Revolusi Iran Klaim Unjuk Rasa Anti-Pemerintah Berakhir

Demonstrasi berlanjut setelah malam tiba dengan ratusan orang membanjiri jalanan Malayer di provinsi Hamadan sambil bernyanyi: "Orang-orang mengemis, pemimpin tertinggi bertindak seperti Tuhan!"

Video yang viral di media sosial menunjukkan pemrotes di kota utara Nowshahr meneriakkan "kematian kepada diktator".

Untuk mengurangi kekhawatiran tentang terus berlanjutnya demonstrasi tersebut, komandan Garda Revolusi, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, mengatakan, dia telah mengirim pasukan ke provinsi Hamadan, Isfahan dan Lorestan untuk menangani hasutan baru, seperti dikutip dari CNN. 

Pemerintah juga mensponsori demonstrasi untuk melawan aksi massa anti-pemerintah di beberapa kota pada hari Rabu pagi, 3 Januari 2018.

Baca: Ali Khamenei Tuding Musuhnya Biang Kerok Rusuh di Iran

Jafari mengatakan demonstrasi pro-pemerintah menandai berakhirnya demonstrasi anti-pemerintah yang jumlahnya maksimal 1.500 orang di setiap tempat, dan jumlah pengacau tidak melebihi 15.000 orang di seluruh negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, aksi massa yang dilakukan secara spontan tanpa pemimpin yang jelas tampaknya mulai menjadi daya tarik di antara kelas menengah dan aktivis kelas menengah yang ikut serta dalam demonstrasi tahun 2009.

Lebih dari 100 aktivis wanita Iran menyuarakan dukungan untuk sebuah pemberontakan baru dalam sebuah pernyataannya kemarin. Beberapa pengacara terkemuka Iran, termasuk peraih Nobel Perdamaian Shirin Ebadi, mendesak Teheran untuk menghormati hak rakyat atas kebebasan berkumpul dan berekspresi yang dijamin di bawah konstitusi.

Baca: Unjuk Rasa di Iran, 450 Orang Ditahan

Beberapa serikat buruh serta kelompok minoritas Kurdi juga telah ikut andil di balik demonstrasi tersebut.

Protes ditujukan kepada Hassan Rouhani, seorang moderat yang memperjuangkan sebuah kesepakatan pada tahun 2015 untuk mengekang program nuklir Iran yang disengketakan sebagai imbalan atas pencabutan sanksi-sanksi internasional.

Banyak pemrotes yang marah atas apa yang mereka lihat sebagai kegagalan pemerintah Rouhani untuk memenuhi janji-janji lebih banyak pekerjaan dan investasi sebagai dividen kesepakatan nuklir.

Di Geneva, Swiss, Kepala Dewan HAM PBB mendesak Iran untuk mengendalikan pasukan keamanan guna menghindari kekerasan lebih lanjut dan menghormati hak untuk berkumpul secara damai.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

5 menit lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.


Warga Kota Isfahan Iran Tidak Dengar Apa pun soal Serangan Israel

1 jam lalu

Bendera Iran terlihat berkibar di atas sebuah jalan di Teheran, Iran, 1 Februari 2023. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Warga Kota Isfahan Iran Tidak Dengar Apa pun soal Serangan Israel

Warga di Kota Isfahan, Iran, mengatakan mereka tidak mendengar apa pun di tengah laporan serangan Israel ke daerah tersebut.


Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

2 jam lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.


Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

2 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

Israel dikabarkan menyerang situs nuklir Isfahan, namun media setempat melaporkan tidak ada kerusakan karena serangan tersebut dilumpuhkan di udara.


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

2 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

3 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

4 jam lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

5 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

6 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.