TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa menentang pemerintah Iran kian meluas. Menurut laporan kantor berita ILNA, otoritas di Iran terpaksa menahan lebih dari 450 orang karena dianggap anarki.
"Sekitar 450 orang ditahan dalam aksi unjuk rasa anarki," seperti dilaporkan News, Selasa, 2 Januari 2018.
Baca: Trump Dukung Unjuk Rasa Iran, Rouhani Bilang Ini
Instagram. Wikimedia.org
Demonstrasi massal pecah di sejumlah kota di Iran, antara lain berlangsung di Teheran, Isfahan, Rasht, dan Mashhad sejak 28 Desember 2017.
Menanggapi aksi jalanan tersebut, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan protes massal tersebut dipicu oleh masalah dalam negeri yang diprovokasi kelompok di luar negeri.Ilustrasi Telegram. Lifewire.com
Selain menahan para perusuh, Iran membatasi akses jejaring media sosial Instagram dan Telegram.
Baca: Penyebar Unjuk Rasa, Iran Perketat Instagram dan Telegram
Kedua media sosial tersebut menurut pemerintah Iran dianggap sebagai bagian dari provokasi yang digunakan demonstran menyebarluaskan informasi.