TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran memutuskan untuk memperketat akses ke Instagram dan Telegram di tengah unjuk rasa yang kian memanas di negeri itu.
"Keputusan tersebut sengaja diambil pemerintah Iran untuk mencegah pembangkangan lebih lanjut terhadap pemerintah," tulis Mobile Marketing Magazine, Selasa, 2 Januari 2018.
Baca: Rouhani: Iran Izinkan Unjuk Rasa
Instagram. Wikimedia.org
Sejumlah kanal media sosial seperti Instagram dan Telegram telah digunakan oleh para pengunjuk rasa untuk menyebarkan informasi mengenai demonstrasi yang berlangsung sejak pekan lalu.
Menurut laporan Mobile Marketing Magazine, Telegram sangat tinggi penggunanya di Iran. "Otoritas Iran memblokir Telegram mulai hari ini setelah kami menolak secara terbuka penutupan saluran informasi unjuk rasa damai yang disampaikan para demonstran," kata CEO Telegram Paul Durov pada malam tahun baru.Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa terkait krisis ekonomi, di Teheran, Iran, 30 Desember 2017. AP PHOTO
"Kami bangga Telegram digunakan oleh ribuan kelompok oposisi di seluruh dunia. Kami menganggap bahwa kebebasan berbicara adalah hak asasi manusia yang tak terbantahkan. Kami lebih suka diblokir oleh otoritas di sebuah negara daripada membatasi ekspresi menyampaikan pendapat secara damai."
Baca: Soal Unjuk Rasa, Iran Kritik Balik Kanada
Iran diguncang unjuk rasa di berbagai kota termasuk Teheran sejak pekan lalu. Sejumlah laporan menyebutkan, demonstrasi menentang pemerintah Iran itu dikabarkan telah menewaskan lebih dari 12 orang.