TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas menjadi sembilan orang akibat unjuk rasa yang pecah sejak pekan lalu di berbagai kota di Iran. Korban tewas sebelumnya dua orang.
Televisi pemerintah Iran dalam siarannya, Selasa, 2 Januari 2018, melaporkan bahwa enam orang tewas setelah mereka terlibat unjuk rasa yang menyerang salah salah satu kantor polisi di Qahdarijan.
Baca: Rouhani: Iran Izinkan Unjuk Rasa
Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa terkait krisis ekonomi, di Teheran, Iran, 30 Desember 2017. AP
Menurut laporan media pemerintah yang lainnya, para perusuh tersebut berusaha menggeruduk kantor polisi untuk mengambil senjata.
"Seorang bocah berusia 11 tahun dan pria 20 tahun di antara yang tewas dalam aksi di Kota Khomeinishahr," bunyi laporan media pemerintah seperti dikutip Al Jazeera.
Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa terkait krisis ekonomi, di Teheran, Iran, 30 Desember 2017. AP PHOTO
Sejumlah laporan mengatakan seorang tentara dari Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menembak seorang penyerang menggunakan senjata serbu di Najafabad, sekitar 350 kilometer selatan ibu kota Teheran.
Namun demikian, Al Jazeera belum bisa mengkonfirmasi ke pihak independen atas ulah anggota IRGC seperti dilaporkan kantor berita semi resmi Iran, Mehr.
Baca: Trump Dukung Unjuk Rasa Iran, Rouhani Bilang Ini
Unjuk rasa di Iran ini diyakini terbesar sejak 2009 yang menentang kemenangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk jabatan yang kedua. Beberapa pengamat mengatakan aksi jalanan ini dipicu oleh kondisi ekonomi Iran dan pengangguran.