Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Punya Rudal Yang Mampu Hancurkan Sistem Pertahanan AS

Reporter

image-gnews
DF-26 atau Dong Feng 26 merupakan rudal balistik anti kapal generasi kedua, setelah DF-21D. Pengamat militer meyakini bahwa DF-26 dapat membawa Hypersonic Glider Vehicle (HGV) WU-14 untuk menghancurkan kapal perang yang bermanuver tinggi. Senjata hipersonik Tiongkok, WU-14, diluncurkan ke luar angkasa dengan DF-26 dan meluncur kembali ke bumi dengan kecepatan 10 mach atai 12.348 km/jam. WU-14 dapat bernamuner tinggi dan menembus sistem pertahanan udara. Situs popularmechanics.com menyebutkan bahwa Tiongkok telah tujuh kali meluncurkan senjata hipersoniknya. Andy Wong - Pool /Getty Images
DF-26 atau Dong Feng 26 merupakan rudal balistik anti kapal generasi kedua, setelah DF-21D. Pengamat militer meyakini bahwa DF-26 dapat membawa Hypersonic Glider Vehicle (HGV) WU-14 untuk menghancurkan kapal perang yang bermanuver tinggi. Senjata hipersonik Tiongkok, WU-14, diluncurkan ke luar angkasa dengan DF-26 dan meluncur kembali ke bumi dengan kecepatan 10 mach atai 12.348 km/jam. WU-14 dapat bernamuner tinggi dan menembus sistem pertahanan udara. Situs popularmechanics.com menyebutkan bahwa Tiongkok telah tujuh kali meluncurkan senjata hipersoniknya. Andy Wong - Pool /Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCina dilaporkan memiliki rudal balistik baru tipe hipersonik yang tidak hanya akan menantang pertahanan Amerika Serikat, tetapi juga dapat mencapai target militer di Jepang dan India.

Penilaian tersebut dilakukan setelah majalah The Diplomat yang berbasis di Tokyo melaporkan bahwa pasukan roket Cina melakukan dua tes pada akhir 2017 dari sebuah "kendaraan luncuran hipersonik" baru, atau HGV, yang dikenal sebagai DF-17. Informasi itu didapat setelah mengutip sumber-sumber intelijen Amerika Serikat.

HGVs adalah pesawat tak berawak yang mampu meluncurkan rudal melalui atmosfer bumi dengan kecepatan super.

Baca juga:

Cina Minta AS Tanggalkan Mentalitas Perang Dingin, Kenapa?

Dibandingkan dengan sistem balistik konvensional, hulu ledak HGV dapat berjalan pada kecepatan yang jauh lebih tinggi, ketinggian yang lebih rendah dan lintasan yang tidak dapat dilacak. Pendekatan ini membuat sistem pertahanan lebih sedikit waktu untuk mencegat hulu ledak sebelum menjatuhkan muatannya.

Seperti yang dilansir South China Morning Post pada 2 Januari 2018, Angkatan Bersenjata Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan tes pertama pada 1 November dan yang kedua dua minggu kemudian.

Sumber-sumber intelijen AS dikutip mengatakan mengatakan bahwa kedua tes berhasil dan DF-17 bisa beroperasi sekitar tahun 2020.

Pakar militer Cina mengatakan DF-17 adalah salah satu dari beberapa iterasi sistem glider yang dikembangkan oleh PLA, termasuk DF-ZF yang telah melalui setidaknya 7 tes sejauh ini.

Song Zhongping, mantan anggota Korps Artileri Kedua PLA, mengatakan DF-17 adalah model prototipe DF-ZF yang dibuat dengan dilengkapi persenjataan. Sistem HGV dapat digunakan dengan berbagai jenis rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua dengan jarak tempuh paling kurang 5.500 km.

Selain itu, beberapa hulu ledak HGV dapat digunakan dengan DF-41, yang memiliki jangkauan minimal 12.000 kilometer dan dapat mencapai wilayah manapun di Amerika Serikat dalam waktu kurang dari satu jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Kapal Perang Amerika Berlayar di Perairan Laut Cina Selatan

Pengamat militer Macau Antony Wong Dong mengatakan HGVs juga dapat digunakan untuk menargetkan dan menghancurkan sistem pertahanan anti-rudal Amerika Serikat yang dikenal dengan THAAD, atau Defense High Altitude Area Defense.

Korea Selatan memasang sistem rudal THAAD tahun lalu untuk menangkal bahaya dari program nuklir Korea Utara namun Cina juga menganggap THAAD sebagai ancaman terhadap pertahanannya sendiri.

Rudal uji coba DF-17 diluncurkan dari pusat peluncuran Jiuquan di Mongolia dan terbang sekitar 1.400 km.

Media pemerintah Cina pertama kali melaporkan teknologi HGV di negara itu pada bulan Oktober 2017, dengan cuplikan sistem di terowongan angin hipersonik di berbagai array.

Analis militer yang berbasis di Beijing Zhou Chenming mengatakan teknologi HGV telah menjadi bagian dari strategi nuklir antara tiga kekuatan nuklir besar dunia: Cina, Amerika Serikat dan Rusia.

"Dibandingkan dengan rudal balistik konvensional, HGVs lebih kompleks dan sulit dicegat. HGV Cina ... bisa menghancurkan sistem radar THAAD jika ada perang antara kedua negara," kata Zhou.

Song dan Zhou mengatakan bahwa Amerika dan Rusia juga mengembangkan teknologi glider hipersonik, namun masih berada di belakang Cina dan Rusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.