TEMPO.CO, Jakarta - Likud, partai berkuasa pemerintah Israel, menyetujui draf resolusi berisi desakan kepada para pemimpin negeri itu mencaplok secara resmi sebagian besar wilayah Palestina, Tepi Barat.
"Sikap Partai Likud ini membuat rakyat Palestina marah," tulis Al Jazeera, Senin, 1 Januari 2018.
Baca: Israel Hancurkan Bangunan Palestina di Tepi Barat
Knesset Pilih Presiden Baru Israel
Anggota Komite Sentral Likud dalam pemungutan suara, Ahad, 31 Desember 2017, sepakat meminta kepada pemerintah Israel menetapkan daerah pendudukan di Tepi Barat menjadi wilayah kedaulatannya.
Meskipun resolusi tersebut tidak mengikat pemerintahan koalisi Israel tetapi keputusan Partai Likud menjadi peluru bagi kekuatan politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.Seorang pendemo menggunakan sebuah katapel saat bentrokan dengan tentara Israel menyusul demonstrasi menentang keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di kota Ramallah, Tepi Barat, 29 Desember 2017. AP Photo
Pada pemungutan suara yang digelar oleh Komite Sentral kemarin, Al Jazeera melaporkan, Netanyahu tidak hadir.
Baca: Israel Diam-diam Caplok Tepi Barat
Beberapa anggota parlemen dari kelompok Arab mengatakan kepada Al Jazeera, bila resolusi tersebut diteruskan ke Knesset Israel untuk mendapatkan persetujuan, maka hal itu akan menjadi sinyal berakhirnya proses perdamaian.