TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Vietnam, VietJet Aviation VJC telah meluncurkan kampanye kontraversi demi meningkatkan jumlah pelanggan dengan merilis kalender 2018 berisikan foto-foto model wanita berbikini.
Manajemen VietJet merilis kalender 2018 pada hari Kamis, 28 Desember 2017. Namun taktik pemasaran yang menampilkan model wanita berpakaian minim itu, malah menuai kritik khususnya dari kalangan konservatif di Asia Tenggara.
Baca: Vietjet Buka Rute Jakarta: Begini Kebijakan Busana Pramugari
Publikasi kalender 2018 muncul karena ada debat yang berkembang di industri penerbangan global tentang pelecehan seksual dan serangan terbang penumpang dan karyawan.
VietJet, yang didirikan oleh Nguyen Thi Phuong Thao, miliarder wanita pertama di Vietnam dan satu dari segelintir wanita yang menjalankan maskapai penerbangan besar secara global mengatakan, kalender tersebut menekankan pilihan orang untuk mengenakan apapun yang mereka inginkan.
Baca: Buka Rute ke Jakarta, Ini 4 Fakta Maskapai Kontroversial Vietjet
"Kami tidak kecewa saat orang mengasosiasikan kami dengan gambar bikini. Jika itu membuat orang senang dan bahagia, maka kita akan bahagia, "kata Luu Duc Khanh, Managing Director VietJet seperti dikutip dari Reuters.
Kalender VietJet membawa badai online di Vietnam dengan beberapa orang mengkritik dan pihak lain membela kampanye maskapai itu. Kalender 2018 dan video pemotretan YouTube bahkan telah dilihat lebih dari 910.000 kali sejak pertama kali muncul pada akhir bulan lalu.
Para kritikus mengkhawatirkan kampanye VietJet akan memicu pelecehan seksual terhadap pramjugari, namun Khanh mengatakan pramugari Vietjet telah dilatih untuk menangani situasi pelecehan seksual.
Maskapai penerbangan VietJet bukanlah perusahaan pertama yang menggunakan kalender untuk meningkatkan profilnya. Pembuat ban Italia, Pirelli telah merombak penawaran tahunan dalam beberapa tahun terakhir dengan sedikit fokus pada ketelanjangan.