Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelelawar Vampir Bunuh Ratusan Sapi di Peru

Sebanyak 100 ribu kelelawar kuasai kota Batemans Bay di New South Wales Australia. abc.net
Sebanyak 100 ribu kelelawar kuasai kota Batemans Bay di New South Wales Australia. abc.net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelelawar vampir  telah membunuh ratusan hewan ternak terutama sapi setiap tahunnya di Peru. Para peternak dalam beberapa tahun terakhir, dikejutkan dengan kematian misterius lebih dari 500 sapi milik mereka.

Sebuah studi mengungkapkan penyebab kematian sapi dan hewan lainnya oleh kelelawar vampir. Berdasarkan studi University of Glasgow, kematian sapi disebabkan oleh gigitan kelelawar yang telah terinfeksi virus rabies atau VBR. Kelelawar menyebarkan virus mematikan tersebut melalui eksploitasi mengisap darah sapi. Di Peru, jumlah kelelawar melimpah.

Baca: Populasi Kelelawar Berkurang, 80 Peneliti Gelar Konferensi

Temuan lainnya, infeksi rabies pada ternak empat kali lebih besar dari yang dilaporkan secara resmi. Meskipun begitu, beberapa orang mungkin bahkan tidak tahu bahwa kelelawar rabies tersebut yang bertanggung jawab atas kematian hewan mereka.

Baca: Hasil Riset: Kelelawar Bawa 60 Virus Penyakit

"Petani yang percaya bahwa VBR tidak mewabah di komunitas mereka, kemungkinan melaporkan kematian ternak akibat penyakit,  selain itu minimnya pelaporan karena jarak yang jauh dari kantor pelaporan," demikian hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases, seperti yang dilansir Russia Today.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menganalisis kasus rabies selama 11 tahun dan kuesioner dari penduduk setempat di daerah Apurimac, Ayacucho, dan Cusco, para peneliti menyimpulkan bahwa antara 505 dan 724 menjadi korban kelelawar vampir setiap tahunnya.

Baca: Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Temuan ini didasarkan pada model yang dikoreksi spasial dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari 40 komunitas. Kematian dan vaksin untuk membantu memerangi masalah ini bernilai US$ 300.000 untuk pendapatan yang hilang.

Dalam proses penyebarannya, biasanya kelelawar vampir menggunakan air liur untuk membius korbannya. Setelah itu baru dengan bebas mengisap darah hewan, terutama burung dan sapi. Namun awal tahun ini, ilmuwan Brasil menemukan bukti darah manusia dalam kotoran kelelawar vampir.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


21 Ekor Sapi Di Depok Kena Lato-lato, DKP3 Dorong Peran Aktif Masyarakat

4 hari lalu

Kegiatan vaksinasi LSD kepada ternak sapi milik warga di 8 kabupaten/kota se-Riau. Foto dok: FAO/Eko Prianto
21 Ekor Sapi Di Depok Kena Lato-lato, DKP3 Dorong Peran Aktif Masyarakat

Pada H-10 Idul Adha, 30 petugas DKP3 Depok akan berkeliling ke lapak-lapak penjualan sapi kurban untuk melakukan pengawasan.


Depok Temukan Sapi Diduga Terpapar Lato-lato atau LSD, Benjolan Bernanah di Sekujur Tubuh

12 hari lalu

Dokter hewan DKP3 melakukan pemeriksaan mulut sapi di salah satu peternakan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis 12 Mei 2022. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melakukan pemeriksaan ke sejumlah peternak sapi untuk mengidentifikasi wabah PMK dan mengedukasi pemilik peternakan terkait wabah PMK. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Depok Temukan Sapi Diduga Terpapar Lato-lato atau LSD, Benjolan Bernanah di Sekujur Tubuh

LSD atau lato-lato pada ternak sapi ditemukan di Depok. Penyakit ini disebabkan virus keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga.


Menjelang Iduladha, Guru Besar di UGM Bicara Penyakit Lato-Lato pada Sapi

13 hari lalu

Pedagang sapi kurban di Jalan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Ruslan menunjukan barcode penanda sapi dagangannya sehat, Selasa, 23 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Menjelang Iduladha, Guru Besar di UGM Bicara Penyakit Lato-Lato pada Sapi

Penyakit LSD (Lumpy Skin Dease) pada sapi atau di kalangan peternak dikenal dengan penyakit lato-lato semakin menyebar luas.


Resep Sop Buntut Mudah Dibuat di Rumah

19 hari lalu

Ilustrasi sop buntut. Shutterstock
Resep Sop Buntut Mudah Dibuat di Rumah

Sop buntut tergolong hidangan sup yang cukup lama proses memasaknya


Penyakit Lumpy Skin Disease pada Sapi Meluas di Kabupaten Tangerang

19 hari lalu

Kegiatan vaksinasi LSD kepada ternak sapi milik warga di 8 kabupaten/kota se-Riau. Foto dok: FAO/Eko Prianto
Penyakit Lumpy Skin Disease pada Sapi Meluas di Kabupaten Tangerang

Penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi kini meluas di 16 kecamatan di Kabupaten Tangerang dengan jumlah kasus mencapai 303.


Mengenali Jenis Sapi, Pedaging dan Penghasil Susu

24 hari lalu

Ilustrasi daging sapi. Foto: Unsplash/PK
Mengenali Jenis Sapi, Pedaging dan Penghasil Susu

Ada beberapa jenis sapi yang diternak untuk pedaging dan penghasil susu


Tonton Karapan Sapi, Tradisi Unik di Madura yang Terdaftar sebagai Warisan Budaya

32 hari lalu

Joki memacu sapinya pada lomba karapan sapi di Stadion Karapan Sapi RP Moh Noer, Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 16 Oktober 2022. Lomba karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden itu diikuti 24 pasang sapi dari sejumlah daerah di Madura. ANTARA/Didik Suhartono
Tonton Karapan Sapi, Tradisi Unik di Madura yang Terdaftar sebagai Warisan Budaya

Karapan sapi jenis kesenian, olahraga, atau permainan yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Madura. Keberadaannya terdaftar sebagai warisan budaya.


Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

24 Maret 2023

Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides. wikipedia.org
Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

Debat asal usul Covid-19 bertambah panjang lagi. WHO minta CDC Cina kirim ulang data.


Data Awal Penyebaran Covid-19 Unggahan Ilmuwan China Menghilang, Kenapa?

22 Maret 2023

Rakun bernama Fritzi menyantap makanan di rumah dokter hewan Mathilde Laininger di Berlin, Jerman, 27 Januari 2022. Saat ini Fritzi memiliki akun Instagram dengan sepuluh ribu pengikut. REUTERS/Hannibal Hanschke
Data Awal Penyebaran Covid-19 Unggahan Ilmuwan China Menghilang, Kenapa?

Berdasarkan data awal Covid-19 yang diunggah peneliti China, muncul teori baru bahwa virus corona kemungkinan disebarkan rakun di pasar hewan Wuhan.


Nasib Sapi yang Kabur ke Kawasan Bandara Soekarno-Hatta Akhirnya Dipotong, Petugas Kesulitan Evakuasi

18 Maret 2023

Ilustrasi sapi qurban. ANTARA/Yusran Uccang
Nasib Sapi yang Kabur ke Kawasan Bandara Soekarno-Hatta Akhirnya Dipotong, Petugas Kesulitan Evakuasi

Pihak kepolisian meminta pengurus hewan itu untuk memotong sapi di tempat atau kawasan Niaga Soewarna Bandara Soekarno-Hatta.