TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan militer Israel memerintahkan pembebasan remaja Palestina, Fawzi al-Juneidi, yang ditangkap pasukan Israel secara beramai-ramai dan digiring dengan sepasang matanya ditutup kain pada 7 Desember lalu. Juneidi dibebaskan dengan jaminan uang sebesar 10 ribu shekel Israel atau setara Rp 38,7 juta.
Menurut pengacara Juneidi, Farah Dabayseh, Pengadilan Militer Ofer yang berlokasi di wilayah pendudukan di Ramallah, Tepi Barat, menolak tuntutan jaksa untuk memperpanjang masa penahanannya.
Baca: Alasan Yerusalem Bukan Ibukota Israel
Remaja Palestina usia 16 tahun ini telah dijebloskan ke rumah tahanan Israel selama 21 hari. Ia ditangkap di Hebron, kota di wilayah Tepi Barat pada 7 Desember lalu setelah dilumpuhkan dan matanya ditutup oleh pasukan militer Israel bersenjata lengkap.
Foto penangkapan Juneidi menjadi simbol protes Yerusalem.
Selama dalam tahanan, Juneidi dilaporkan mengalami penyiksaan oleh prajurit Israel.
Baca: Kebijakan Rasis, 80 Persen Anak-anak Arab-Israel Miskin
"Dia dipukuli dan ditahan oleh pasukan Israel," ujar Rashad, paman Juneidi seperti dikutip dari Daily Sabah, 27 Desember 2017.
Sosok Juneidi terkenal di kalangan keluarga Palestina. Di masa mudanya, dia terpaksa putus sekolah demi membantu keluarganya sebagai anak sulung dari 7 bersaudara.
Juneidi menjadi tulang punggung keluarga setelah ayah dan ibunya sakit.
Rakyat Palestina menggelar protes menentang keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.