Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Bantah Bakal Pindahkan Kedubes ke Yerusalem, Kenapa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Suasana rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keputusan mengenai status Yerusalem di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Desember 2017. REUTERS/Brendan McDermid
Suasana rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keputusan mengenai status Yerusalem di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Desember 2017. REUTERS/Brendan McDermid
Iklan

TEMPO.CO, Manila -- Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano, mengatakan pemerintah Filipina tidak berencana untuk memindahkan kantor kedutaan besar dari Kota Tel Aviv ke Kota Yerusalem. Dia juga menegaskan pemerintah Israel tidak pernah menanyakan hal itu secara langsung ke Filipina.

"Agar adil ke Israel, mereka belum pernah meminta atau bertanya kepada kami soal pemindahan kantor kedubes," kata Cayetano kepada media GMA News seperti dilansir pada Selasa, 26 Desember 2017.
"Faktanya, mereka malah mengklarifikasi kepada negara-negara sahabat mereka bahwa Filipina tidak mengkomunikasikan apakah ada rencana pemindahan kedubes ke Yerusalem."

Baca: Soal Yerusalem, Guatemala Mempertahankan Keputusannya

 

Berita ini muncul setelah sebuah radio Israel memberitakan pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu sedang berbicara dengan sepuluh negara mengenai kemungkinan mereka memindahkan kantor kedubesnya ke Kota Yerusalem. Nama Filipina, Rumania dan Sudan Selatan termasuk yang disebut bakal memindahkan kantor kedubes mereka.

Baca: Palestina Kecam Sikap Guatemala Soal Yerusalem

 

Menurut media Filipina, GMA News, pemindahan kantor kedubes ke Yerusalem bakal berarti mengakui kota yang disengketakan Israel dan Palestina itu sebagai ibu kota Israel. Saat ini, semua kantor kedubes ada di Tel Aviv.

"Kami telah berkomunikasi dengan semua negara sahabat di Timur Tengah bahwa belum ada diskusi atau rencana untuk memindahkan kantor kedubes dari Tel Aviv," kata Cayetano.

Dia menambahkan Filipina mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel dan Palestina. Filipina juga menawarkan diri sebagai penengah dalam proses perdamaian kedua negara itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami mendukung resolusi perdamaian untuk menyelesaikan konflik," kata Cayetano. "Dalam diplomasi, kecuali ada situasi mendesak, Anda tidak akan tiba-tiba mengambil langkah besar seperti itu. Anda harus pelajari semuanya. Harus ada keseimbangan."

Filipina menjadi satu dari 35 negara yang abstain pada pengambilan keputusan mengenai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa soal status Kota Yerusalem. Resolusi itu menganulir keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat yang menyebut status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 128 negara mendukung resolusi itu dengan 21 negara lainnya memilih absen dari sidang.

Soal sikap abstain ini, Cayetano beralasan Filipina merupakan negara berdaulat penuh. "Kami tidak ingin negara manapun mengajari kami mengenai dimana kami bisa atau tidak bisa menaruh kantor kedubes sehingga kami tidak bisa mengecam AS untuk membuat keputusan soal itu."

Cayetano juga mengingatkan bagian terbesar dari pertimbangan kebijakan politik luar negeri Filipina adalah 10 juta pekerja di luar negeri, yang mayoritas bekerja di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Qatar.

"Itu sebabnya kami berteman dengan semua dan tidak mempunyai musuh, ini kebijakan yang sangat penting. Sebagian orang menilai abstain sebagai tidak bersikap. Tapi itu kadang-kadang sebuah sikap," kata Cayetano. Yerusalem menjadi isu penting yang mendapat pembahasan dunia internasional.

GMA NEWS |HAARETZ | REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

3 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma


Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

4 hari lalu

Seorang pria membawa gambar Yesus Kristus dikelilingi umat Katolik lainnya yang membawa daun palem dalam prosesi massa Minggu Palma, di Gereja Our Lady of Perpetual Help, kota Paranaque, Manila, Filipina, 9 April 2017. Misa Minggu Palma merupakan pembuka rangkaian pekan suci memperingati wafat dan bangkitnya Isa Almasih. REUTERS/Romeo Ranoco
Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.


PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

16 hari lalu

Kubah Shakhrah atau Dome of the Rock di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Februari 2023. (MARTHA WARTA SILABAN/TEMPO)
PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.


Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

18 hari lalu

Warga Palestina berdoa pada Lailatul Qadr Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, pada 17 April 2023. Raneen Sawafta/Reuters
Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.


Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

51 hari lalu

Kandidat presiden Argentina Javier Milei menyapa pendukungnya saat kampanye menjelang pemilu putaran kedua 19 November, di Rosario, provinsi Santa Fe, Argentina 14 November 2023. REUTERS/Luciano Bisbal/Fie Photo
Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem


Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, menghadiri perayaan Natal, di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel 24 Desember 2022. REUTERS/Mohamad Torokman
Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.


Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Ilustrasi Polisi di lokasi penembakan di kota Tira di Arab tengah, tempat direktur jenderal kotamadya terbunuh, 21 Agustus 2023. (Polisi Israel)
Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.


Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad
Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari


Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Seseorang memegang foto selama protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan di Gaza yang ditangkap dalam serangan Oktober oleh orang-orang bersenjata Hamas, di Tel Aviv, Israel, 4 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza


Kenapa Israel Benci Palestina? Ternyata Ini Alasannya

17 November 2023

Penangkapan warga Palestina di Tepi Barat oleh tentara Israel. WAFA
Kenapa Israel Benci Palestina? Ternyata Ini Alasannya

Israel dikenal sebagai negara yang membenci Palestina