TEMPO.CO, Jakarta - Palestina mengecam rencana Israel membangun unit rumah baru di daerah pendudukan. Kecaman tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina melalui Facebook.
Menurut Palestina, Israel akan menyiapkan konstruksi bangunan, termasuk untuk pembangunan 300 ribu unit rumah baru di daerah pendudukan Yerusalem Timur.
Baca: Israel Hancurkan 3 Rumah Palestina di Yerusalem Timur
Ikhtisar konstruksi permukiman Israel "Har Homa", di Yerusalem, Israel, 28 Oktober 2014. Pemerintah Israel telah menyetujui 1.000 rumah baru yang akan dibangun di lingkungan Yerusalem Timur. Ilia Yefimovich/Getty Images
Pernyataan yang disampaikan melalui laman Facebook pada Ahad, 24 Desember 2017, itu juga menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump harus bertanggung jawab atas arogansi Israel karena menyetujui menganeksasi Yerusalem Timur.
"Arogansi Israel tidak akan terjadi bila tidak mendapatkan dukungan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina seperti dikutip Al Jazeera.Warga Palestina penyandang disabilitas, Ibraheem Abu Thuraya, mengikuti demo menentang Yerusalem ibu kota Israel dari atas kursi roda. Ia tewas ditembak dengan luka di kepala saat berunjuk rasa di Jalur Gaza dekat pagar pembatas wilayah yang dipasang pasukan Israel. REUTERS
"Pemerintahan Trump harus bertanggung jawab atas kejahatan baru Israel, menduduki negara dan mengusir rakyat kami."
Baca: Israel Umumkan Bangun 3.000 rumah di Tepi Barat
Untuk itu, Palestina mendesak Mahkamah Internasional dan Pengadilan Kejahatan Internasional menentang sikap Israel tersebut. Sejumlah media Israel memberitakan bahwa Menteri Perumahan dan Konstruksi Yoav Galant mengumumkan peluncuran pembangunan perumahan di daerah pendudukan Palestina.