TEMPO.CO, New York -- Pemerintah Amerika Serikat pimmpinan Presiden Donald Trump mengatakan menegosiasikan pengurangan anggaran Perserikatan Bangsa-Bangsa sebesar sekitar US$285 juta atau sekitar Rp3,9 triliun untuk periode 2018 -- 2019. Sebagai gambaran, PBB memilik anggaran sekitar US$5,4 miliar (sekitar Rp73,2 triliun) untuk periode 2016 -- 2017.
Keputusan AS ini terjadi setelah PBB melahirkan resolusi mengenai status Kota Yerusalem, yang menganulir keputusan Trump bahwa kota itu sebagai ibu kota Israel. Media Israel, Ynetnews, memberitakan ini dengan judul "Melaksanakan Ancamannya, Trump Memotong Dana untuk PBB."
Baca: Trump Ancam Potong Dana Bantuan Jelang Voting Status Yerusalem
Saat menjelang voting di sidang umum istimewa PBB soal status Yerusalem pada Kamis, 21 Desember 2017, Trump mengatakan,"Mereka menerima ratusan juta dollar bahkan miliaran dan mereka voting melawan kita. Kita memantau voting itu. Biarkan mereka voting melawan kita. Kita akan berhemat banyak. Kita tidak peduli," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih beberapa jam menjelang voting di PBB.
Baca: Eks Direktur CIA Sebut Trump Narsis dan Pendendam Soal Yerusalem
Sidang umum istimewa PBB ini menghasilkan resolusi yang didukung 128 negara, dengan sembilan menolak, 35 abstain dan 21 negara absen. Empat negara anggota DK PBB termasuk Inggris dan Perancis, yang merupakan sekutu tradisional AS, ikut mendukung voting itu.
Menurut media Time, perwakilan AS ke PBB mengatakan,"Pengurangan ini akan diterapkan juga kepada manajemen PBB dan sistem pendukungnya." Namun, pernyataan perwakilan AS ini tidak menyebutkan berapa banyak AS akan mengurangi kontribusi dana untuk PBB.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan PBB terkenal dengan inefisiensi dan belanja berlebihan. Dia menyatakan tidak akan membiarkan kebaikan hati rakyat AS dimanfaatkan.
Nikki juga mengatakan,"merasa senang dengan hasil negosiasi anggaran PBB sambil terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan melindungi kepentingan AS." AS merupakan pembayar iuran PBB terbesar yaitu sekitar 22 persen dari total anggaran.
Pada pidato pertamanya ke PBB pada September lalu, Trump mengatakan AS menanggung beban iuran yang, menurutnya, tidak adil. "Tapi agar adil, jika PBB bisa mencapai semua target-targetnya, terutama target perdamaian, maka investasi ini bisa dengan mudah dianggap setimpal."
TIME | YNETNEWS | JPOST