TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya lima orang tewas akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan ISIS, kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah, di dekat markas intelijen di Kabul, ibu kota Afganistan.
Dalam keterangannya kepada media seperti dikutip Al Jazeera, ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan mematikan pada Senin pagi, 25 Desember 2017, waktu setempat.
Baca: ISIS dan Taliban Dituding Pelaku Pembantaian Sipil di Afganistan
Pasukan Khusus Afganistan memeriksa gua persembunyian kelompok militan ISIS di lokasi jatuhnya induk segala bom (MOAB) di distrik Achin, Nangarhar, Afganistan, 23 April 2017. REUTERS/Parwiz
Menurut laporan Al Jazeera, serangan di Lapangan Abdul Haq tersebut terjadi satu pekan setelah sejumlah pria bersenjata menyerbu pusat pelatihan militer di Kabul yang juga diklaim dilakukan oleh ISIS.
"Penyerang meledakkan dirinya dekat pintu gerbang gedung Direktorat Nasional Pertahanan," bunyi siaran pers Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Senin.
Ibu kota Afganistan telah menjadi sasaran serangan berkali-kali selama 2017 ini.
Pada 8 Maret 2017, lebih dari 30 orang dilaporkan tewas ketika sejumlah pria bersenjata mengenakan jas laboratorium warna putih menyerang sebuah rumah sakit di pusat kota. ISIS mengklaim pelaku serangan tersebut, tapi pejabat keamanan Afganistan menepis klaim itu.
Baca: Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 Orang Tewas
Seorang tentara angkatan udara bersiaga dengan senapan mesin di tangan, ketika terbang menggunakan helikopter. Militan ISIS telah memasuki wilayah Afganistan, dan telah melancarkan sejumlah serangan. Afghanistan, 29 Agustus 2015. Mustafa Bag/Getty Images
Dua bulan berikutnya, tepatnya pada 31 Mei 2017, sebuah truk meledak di dekat kawasan diplomatik yang menewaskan lebih dari 150 orang. Hingga saat ini, aksi tersebut belum ada yang mengaku berada di balik ledakan tersebut. Sedangkan pada 21 Oktober 2017, ISIS mengaku bertanggung jawab atas tewasnya 39 orang di sebuah masjid Syiah di Kabul.