TEMPO.CO, Vatikan -- Paus Fransiskus mendoakan Filipina, yang mengalami badai tropis Tembin dan menewaskan sekitar 200 orang serta mengalami kebakaran mal yang juga menyebabkan 37 pengunjung meninggal.
"Mari berdoa untuk orang-orang ini," kata Paus Fransiskus di St. Peter's Square, Vatikan, Ahad, 24 Desember 2017. Fransiskus juga menyebutkan badai Tembin, yang menghantam kawasan Mindanao, menimbulkan banyak korban jiwa serta kerusakan.
Presiden Rodrigo Duterte menangis saat ia menghibur anggota keluarga korban kebakaran pusat perbelanjaan di kota Davao di Filipina, 24 Desember 2017. REUTERS
Baca: Paus Sampaikan Kritik dan Harapan Menjelang Hari Natal
Para petugas penanganan bencana berupaya melanjutkan penanganan bencana pada Ahad untuk mencari para korban dari badai tropis Tembin. Badai ini menimbulkan kerusakan terparah pada Jumat pekan lalu dengan menimbulkan banjir dan tanah longsor. Banyak warga yang menjadi korban karena mengabaikan peringatan dari petugas agar pindah ke daerah aman.
Baca: Paus Bakal Gelar Misa Malam Hari Natal dengan Peziarah
Masalah ini bertambah dengan terjadinya kebakaran sebuah pusat perbelanjaan dan menimbulkan korban jiwa sehari menjelang Natal.
Menurut NBC News, Filipina mengalami 20 badai setiap tahun dan petugas rutin memberikan peringatan. Namun tingkat kerusakan badai Tembin pada tahun ini mengejutkan dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 100 kilometer per jam.
"Ini terjadi sangat cepat, air naik hingga memenuhi rumah kami," kata Felipe Ybarsabal 65, kepada Reuters lewat sambungan telepon. Ini membuat dia dan keluarganya segera mengungsi.
"Kami tidak bisa membawa barang apapun dari rumah. Tidak ada bantuan dari siapapun karena ini terjadi begitu cepat. Dalam sejam, banjir naik menjadi dua hingga tiga meter."
Petugas memperkirakan jumlah korban tewas akibat badai Tembin bakal meningkat karena banyak orang yang masih hilang yaitu sekitar 159 orang. Sekitar 70 ribu warga terpaksa mengungsi.
Pada Ahad, badai Tembin ini berhembus ke arah Laut Cina Selatan menuju Vietnam dengan kecepatan yang relatif rendah yaitu sekitar 20 kilometer per jam.
Sedangkan terkait dengan peristiwa kebakaran NCCC Mal pada Ahad lalu, Wakil Wali Kota Davao, Paolo Duterte, mengatakan korban yang hilang sekitar 37 orang dan kemungkinan tidak selamat.
Presiden Rodrigo Duterte, yang merupakan ayah dari Wali Kota Duterte, mengunjungi keluarga para korban dan menangis saat mendengar kemungkinan besar para korban di mal meninggal. Penyebab kebakaran mal ini belum diketahui. Paus memberikan perhatian kepada para korban dalam doanya.
NBC NEWS | REUTERS | TELESUR TV