TEMPO.CO, Manila – Tentara Rakyat Baru (NPA) Filipina akan memantau gencatan senjata sepihak untuk menghormati hari liburan tradisional rakyat Filipina dan ulang tahun Partai Komunis Filipina ke-49, yang jatuh pada 26 Desember.
Menurut juru bicara NPA, Jorge “Ka Oris” Madlos, seperti dilansir Philstar, gencatan senjata ini diumumkan atas arahan komite sentral dan Komando Operasi Nasional NPA.
Baca: Korban Tewas Badai Tembin Filipina 180 Orang
“Deklarasi gencatan senjata sepihak ini akan mulai berlaku pada 23 Desember pukul 6 sore hingga 26 Desember pukul 6 sore. Dan kembali berlaku 30 Desember pukul 6 sore hingga 2 Januari pukul 6 sore,” begitu kata Madlos lewat pernyataan di situs internet Phillipine Revolution Web Central.
Baca: Filipina Menolak Keputusan Donald Trump Soal Yerusalem
Selama masa gencatan senjata ini semua anggota dan unit dari NPA serta kelompok milisi terkait dilarang membawa senjata militer dan dilarang melakukan operasi militer terhadap polisi dan tentara Filipina serta pasukan paramiliternya.
Meski begitu, NPA tetap mengerahkan pasukannya untuk berjaga terhadap kemungkinan serangan militer Filipina. Ini karena, menurut pernyataan itu, pasukan Filipina menyerang mereka saat terjadinya gencatan senjata sepihak pada tahun lalu.
Pernyataan NPA ini terjadi setelah pemerintah Filipina juga mengumumkan gencatan senjata sepihak pada awal pekan ini dan menunda semua serangan kepada gerilyawan komunis.
Menurut Kementerian Pertahanan Filipina, gencatan senjata sepihak terhadap militan komunis ini berlaku dari 23 Desember pukul enam sore hingga 26 Desember pukul enam sore. Dan kembali berlaku 30 Desember pukul 6 sore hingga 2 Januari pukul 6 sore
Sebelum NPA membuat pengumuman gencatan senjata tadi, penasehat pemerintah Filipina urusan proses perdamaian, Jesus Dureza, mengatakan dia berharap para pemberontak komunis bakal mengikut langkah pemerintah.