TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga World Jewish Congress mengecam keras dukungan partai berkuasa Afrika Selatan, African National Congress, atas resolusi untuk menurunkan status kedutaan besar negara itu di Israel terkait isu Kota Yerusalem.
CEO WJC, Robert Singer, mengingatkan langkah itu bakal menimbulkan balasan negatif bagi Afrika Selatan. Langkah penurunan status kedubes Afrika Selatan itu juga melemahkan prospek perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca: Pasca Sidang PBB Soal Status Yerusalem, Jalur Gaza Gelar Protes
"World Jewish Congress berdiri bersama komunitas Yahudi Afrika Selatan untuk menolak keputusan itu, yang muncul dari semangat standar ganda dan implikasi berbahaya,” begitu pernyataan Singer seperti dilansir Jerusalem Post, Jumat, 22 Desember 2017.
Baca: Raja Salman Dukung Palestina Soal Yerusalem di Sidang Umum PBB
Seperti diberitakan, ANC mengumumkan untuk menurunkan status kedubes negara itu di Tel Aviv. Keputusan itu diumumkan lewat konferensi nasional partai itu di Johanesburg pada Rabu, 20 Desember 2017. Sikap ini terkait keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengakui status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
ANC mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Partai ini juga menyatakan sikapnya mendukung bangsa Palestina yang tertindas.
Singer mengkritik lebih lanjut sikap ANC. “Tindakan ANC ini mengkhawatirkan karena menyerah terhadap manipulasi politik yang digerakkan pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi Negara Israel.”
Menurut Singer, sikap ANC itu membuat Afrika Selatan tidak lagi kredibel sebagai perantara proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Isu Kota Yerusalem menjadi santer dan dibahas di PBB belakangan ini.
JPOST | AL JAZEERA