Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca Sidang PBB Soal Status Yerusalem, Jalur Gaza Gelar Protes

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Seorang demonstran Palestina mengibarkan bendera Palestina saat beraksi menentang keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di dekat perbatasan dengan Israel, 19 Desember 2017. REUTERS
Seorang demonstran Palestina mengibarkan bendera Palestina saat beraksi menentang keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di dekat perbatasan dengan Israel, 19 Desember 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jalur Gaza -- Dua orang warga Palestina menjadi korban tewas pertama pasca keputusan Sidang Umum Istimewa Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menolak keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis lalu soal status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Keduanya tewas saat berlangsung unjuk rasa di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel. Unjuk rasa ini bagian dari perlawanan bertema "Hari Kemurkaan", yang dicanangkan faksi Palestina, Hamas, dan sejumlah faksi lain atas keputusan Trump tadi.

Baca: Raja Salman Dukung Palestina Soal Yerusalem di Sidang Umum PBB

 

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan salah satu korban tewas bernama Zakariya Al-Kafameh, 24 tahun, yang merupakan warga Gaza. Dia tewas dengan luka tembak di dada akibat tembakan peluru tajam. Sedangkan korban kedua belum diumumkan identitasnya.

Baca: Palestina Lobi Rusia dan Cina Jadi Mediator Damai dengan Israel

 

Militer Israel belum merespon soal jatuhnya korban jiwa pada unjuk rasa ini. Namun dalam pernyataannya kemarin, militer Israel mengatakan ada sekitar 2000 orang warga Palestina yang berunjuk rasa di Gaza. Para pengunjuk rasa ini menimpuki tentara Israel dengan batu selain membakar ban. "Tentara merespon dengan peralatan pembubar kerusuhan. Dalam kerusuhan yang liar, tentara Israel menembak pemicu utama menggunakan peluru tajam."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan Trump untuk mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel memicu kritik dan kecaman dunia internasional. Kebijakan itu juga bertentangan dengan kebijakan AS selama tujuh dekade terakhir. Mayoritas negara termasuk sekutu dekat AS di jazirah Arab dan Eropa menilai keputusan itu justru menimbulkan konflik baru antara Palestina dan Israel. Keputusan itu juga dinilai mengganggu proses perundingan damai Israel dan Palestina, yang saat ini terhenti sejak 2014.

Pada 18 Desember, Dewan Keamanan PBB memvoting soal perubahan status Yerusalem. 14 negara mendukung draf resolusi besutan Mesir yang melarang semua perubahan status. Sedangkan AS menolak draf itu dan menggunakan hak vetonya.

Pada 21 Desember, PBB menggelar sidang umum istimewa atas permintaan Yaman, Turki dan Organisasi Kerjasama Islam membahas draf yang sama. Kali ini 128 mendukung draf dengan sembilan menolak dan 65 abstain. Keputusan Sidang Umum Istimewa PBB ini tidak mengikat meskipun memiliki dampak politik secara global. Palestina menyebut hasil sidang umum istimewa PBB sebagai sebuah kemenangan politik yang besar.

CNN | REUTERS | GUARDIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

3 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma


Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

4 hari lalu

Seorang pria membawa gambar Yesus Kristus dikelilingi umat Katolik lainnya yang membawa daun palem dalam prosesi massa Minggu Palma, di Gereja Our Lady of Perpetual Help, kota Paranaque, Manila, Filipina, 9 April 2017. Misa Minggu Palma merupakan pembuka rangkaian pekan suci memperingati wafat dan bangkitnya Isa Almasih. REUTERS/Romeo Ranoco
Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.


PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

17 hari lalu

Kubah Shakhrah atau Dome of the Rock di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Februari 2023. (MARTHA WARTA SILABAN/TEMPO)
PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.


Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

18 hari lalu

Warga Palestina berdoa pada Lailatul Qadr Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, pada 17 April 2023. Raneen Sawafta/Reuters
Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.


Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

51 hari lalu

Kandidat presiden Argentina Javier Milei menyapa pendukungnya saat kampanye menjelang pemilu putaran kedua 19 November, di Rosario, provinsi Santa Fe, Argentina 14 November 2023. REUTERS/Luciano Bisbal/Fie Photo
Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem


Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, menghadiri perayaan Natal, di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel 24 Desember 2022. REUTERS/Mohamad Torokman
Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.


Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Ilustrasi Polisi di lokasi penembakan di kota Tira di Arab tengah, tempat direktur jenderal kotamadya terbunuh, 21 Agustus 2023. (Polisi Israel)
Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.


Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad
Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari


Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Seseorang memegang foto selama protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan di Gaza yang ditangkap dalam serangan Oktober oleh orang-orang bersenjata Hamas, di Tel Aviv, Israel, 4 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza


Kenapa Israel Benci Palestina? Ternyata Ini Alasannya

17 November 2023

Penangkapan warga Palestina di Tepi Barat oleh tentara Israel. WAFA
Kenapa Israel Benci Palestina? Ternyata Ini Alasannya

Israel dikenal sebagai negara yang membenci Palestina