TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Catalonia di pengasingan, Carles Puigdemont mengumumkan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol setelah menang suara mayoritas dalam pemilihan regional yang digelar atas keputusan Madrid kemarin, 21 Desember 2017.
Puigdemont yang saat ini berstatus eksil di Brussels, Belgia mengaku telah menerima pesan dari para pendukungnya di Catalonia tentang kemenangan yang disambut meriah warga Catalonia yang sudah lama menginginkan merdeka dari Spanyol.
Baca: Catalonia Putuskan untuk Merdeka
Dari hasil penghitungan suara, seperti dikutip dari Al Jazeera, parlemen Catalonia memenangkan 70 kursi dari persyaratan 68 kursi sebagai mayoritas.
Partai yang didirikan Puigdemont dan beberapa partai pendukung kemerdekaan Catalonia memenangkan 70 kursi. Rinciannya, partai Puigdemont, Bersama untuk Catalonia meraih 34 kursi, Republik Kiri Catalonia meraih 32 kursi, dan partai kiri jauh anti-kapitalis yakni Persatuan Kandidat Populer meraih 4 kursi.
Orang-orang melambaikan bendera estelada di Barcelona, Spanyol, 27 Oktober 2017. Parlemen daerah Catalonia mengeluarkan sebuah mosi untuk mendirikan sebuah Republik Catalan yang independen. AP
Baca: Rakyat Catalonia Tak Gentar Diultimatum Spanyol
Adapun partai Warga Negara anti-independen, yang menolak kemerdekaan Catalonia meraih 37 kursi. Partai Populer yang mendukung Perdana Menteri Rajoy hanya memenangkan 3 kursi dari pemilihan parlemen sebelumnya, yakni 11 kursi.
Sebanyak 90 persen penduduk Catalan memilih merdeka dari Spanyol.
Berdasarkan hasil pemilihan itu, kata Puigdemont, Spanyol harus mengizinkannya kembali pulang ke Spanyol dengan jaminan tidak ditangkap. Ia juga mendesak pembebasan semua tahanan yang dituding separatis setelah mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia setelah hasil pemilihan umum tanpa restu Madrid pada 27 Oktober lalu.
Baca: Baru Finlandia dan Yunani Akui Kemerdekaan Catalonia
Dia juga menyebut hasil penghitungan suara menampar wajah Perdana Menteri Mariano Rajoy yang memerintahkan pemilihan digelar kemarin setelah memecat Puigdemont dari jabatannya sebagai pemimpin daerah otonomi khusus Catalonia.
"Sekarang, perlu untuk memperbaiki dan memulihkan. Rumus bhawa Rajov berjualan di Eropa telah gagal. Biarkan mereka mengingat," kata Puigdemont melalui akun Twitternya.
Sekalipun mengkritik Rajoy, namun Puigdemont membuka pintu untuk berbicara tentang kemerdekaan Catalonia dari Spanyol yang tak perlu dipersengketakan lagi.
Catalonia, daerah otonomi khusus di Spanyol, merupakan daerah kaya raya. Populasi penduduknya sekitar 7,5 juta. Jumlah penduduknya 15 persen dari total populasi Spanyol dan menyumbang 20 persen bagi perekenomian negara itu.