TEMPO.CO, Tokyo - Jepang akhirnya memamerkan panda raksasa yang berusia 6 bulan ke media di kebun binatang di ibukota Tokyo. Ini merupakan debut anak panda pertama di kebun binatang itu dalam 29 tahun.
Panda raksasa betina itu memulai debutnya di depan kamera di Kebun Binatang Ueno Tokyo pada Senin, 18 Desember 2017, sehari sebelum masyarakat umum diperbolehkan mengunjungi binatang khas Cina ini.
Baca: Kunjungan Wisatawan Indonesia ke Jepang Naik 30 Persen
"Kami memulai program pemuliaan panda pada 2010 namun tidak mudah membuat hewan ini menghasilkan anak," kata Yutaka Fukuda, kepala kebun binatang, pada sebuah upacara di kebun binatang tersebut. "Kami bahagia dan bangga dengan kesuksesan kami."
Baca: Jepang Bekukan Aset 19 Perusahaan Korea Utara
Dia menekankan panda yang diberi nama Xiang Xiang adalah anak panda pertama kebun binatang, yang lahir sebagai hasil perkawinan alami, dan berharap usaha reproduksi induk panda lebih lanjut akan berhasil.
Panda bernama Xiang Xiang, yang dalam bahasa Cina berarti "harum", telah memicu kegilaan media sejak kelahirannya pada 12 Juni di Kebun Binatang Ueno Tokyo. Nama anak panda itu, dipilih dari saran masyarakat.
Dalam debutnya, penyiar menyiarkan rekaman live Xiang Xiang, yang memanjat pohon dan mengunyah bambu di sangkar khusus.
Selain media, anak-anak sekolah setempat yang terpilih, diizinkan untuk menonton dan memfilmkan panda melalui perisai kaca.
Wan Wang, istri Duta Besar Cina untuk Jepang Cheng Yonghua, turut hadir dalam debut Xiang Xiang di kebun binatang ini dengan membawa patung panda sebagai hadiah untuk Jepang.
Anak panda menggemaskan itu diperlihatkan kepada sekitar 130 tamu termasuk pejabat setempat dan anggota parlemen. Pada hari debutnya, panda yang lembut itu sedang bermain di tanah di rumah panda, menghancurkan batang bambu, dan mencoba memanjat dan bersembunyi di balik batang pohon.
Petugas kebun binatang menggambarkan Xiang Xiangmemiliki berat lebih dari 12 kg dan dalam keadaan sehat.
"Panda raksasa liar berisiko punah dan hanya ada 1.800 yang tersisa di seluruh dunia. Ini membuat yang satu ini sangat berharga," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike, seperti yang dilansir Japan Times pada 18 Desember 2017."
Masyarakat akan mendapatkan kesempatan pertama mereka untuk melihat Xiang Xiang pada Selasa, 19 Desember 2017, pameran panda bayi pertama kebun binatang tersebut sejak tahun 1988.
Penampilannya akan dibatasi hanya 2 setengah jam sehari sampai 31 Januari untuk meringankan beban hewan itu. Ini adalah tradisi untuk menampilkan anak-anak panda sekitar 180 hari setelah kelahiran.
Pengunjung akan bisa melihat anak itu dalam lima sesi singkat setiap hari dan akan dipilih secara acak dari orang-orang yang mendaftar. Para pejabat memperingatkan Xiang Xiang tidur siang beberapa kali dalam sehari dan mungkin tertidur selama beberapa sesi.
Sementara itu, banyak restoran dan pertokoan di daerah itu telah memberi isyarat kepada pengunjung kebun binatang dan pecinta panda dengan makanan bertema panda, mulai dari cupcakes hingga obi (kimono sashes).
Pada Senin, Hard Rock Cafe cabang Ueno, mulai menyajikan burger bertema panda yang terbuat dari roti hitam dan putih, bersama dengan botol kokas yang menampilkan label panda.
Restoran juga menampilkan tahap pertumbuhan anak-anak di lima layar TV di dekat pintu masuknya dan sejak Oktober telah menjual pin kerah ruas yang dirancang oleh stafnya.
Xiang Xiang lahir dari pasangan Shin Shin dan Ri Ri yang dikawinkan pada bulan Februari. Pasangan itu sebelumnya telah melahirkan pada tahun 2012, namun anaknya meninggal karena pneumonia enam hari kemudian.
Sampai saat ini, panda dianggap sebagai spesies yang terancam punah, diperkirakan sekitar 1800 panda raksasa tetap berada di alam liar, di tiga provinsi di Cina tengah. Bonbin Jepang ikut dalam upaya melestarikan panda.
STRAITS TIMES|JAPAN TIMES