TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 27 orang telah meninggal pada akhir pekan ini di Filipina akibat tanah longsor yang disebabkan oleh badai tropis Urduja.
Seperti yang dilansir CNN pada 18 Desember 2017, selain korban meninggal, sebanyak 24 orang lainnya dilaporkan hilang.Korban yang tewas itu terjadi di Provinsi Biliran, timur Filipina.
Baca: Ribuan Warga Filipina Diungsikan Seusai Badai Topan
Badai telah mengakibatkan banjir besar yang menghancurkan jembatan, membuat beberapa kota baik di provinsi itu maupun sekitarnya terisolasi.
Badai Tropis Urduja yang juga dikenal sebagai Kai-Tak, telah merangkak perlahan ke barat melewati Filipina sejak akhir pekan lalu. Bagian timur Visayas, termasuk Samar, mengalami curah hujan lebih dari 40 inci sejak 13 Desember lalu.
Baca: Korban Tewas Topan Haiyan Filipina 2.275 Orang
Hampir 87-700 penduduk wilayah Visayas terpaksa dievakuasi karena hujan. Sedikitnya 9 rumah hancur oleh tanah longsor pada Sabtu, 16 Desember 2017.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dijadwalkan mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak hari ini.
Badai Urduja telah memaksa lebih dari 89.000 orang melarikan diri ke tempat penampungan darurat. Ribuan pelancong liburan Natal terdampar karena feri dan penerbangan antar pulau yang dibatalkan.
Badai Urduja yang kini bergerak ke arah barat Filipina akan melewati bagian selatan Vietnam, Thailand selatan dan Malaysia barat.