Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protes Status Yerusalem Berlanjut, 4 Tewas 16 Roket Ditembakkan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pengunjuk rasa Palestina membakar ban dan terlibat bentrok dengan tentara Israel saat menentang keputusan Presiden A.S. Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di kota Ramallah, Tepi Barat, 8 Desember 2017. AP Photo
Pengunjuk rasa Palestina membakar ban dan terlibat bentrok dengan tentara Israel saat menentang keputusan Presiden A.S. Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di kota Ramallah, Tepi Barat, 8 Desember 2017. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Yerusalem – Empat warga Palestina tewas dan ratusan warga lainnya terluka dalam bentrok dengan pasukan Israel di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza terkait dengan status Kota Yerusalem, Jumat, 15 Desember 2017.

Menteri Kesehatan Palestina mengatakan empat orang warga tewas karena tertembak pasukan Israel. Mereka berasal dari Jalur Gaza, yaitu Yaser Sukar, 23 tahun, dan Abu Tharaya, 29 tahun. Tharaya merupakan seorang penyandang disabilitas dan menggunakan kursi roda.

Baca: Pence Bakal Datang ke Mesir dan Israel terkait Status Yerusalem

Dua warga lain yang tewas berasal dari Tepi Barat, yaitu Basel Mustafa Muhammad Ibrahim, 29 tahun, dan Mohammad Ameen Aqel. Ibrahim berasal dari daerah Anata yang terletak sebelah timur Yerusalem, sedangkan Aqel berasal dari kawasan al-Bireh.

Baca: Soal Yerusalem, Wiranto: Semua Negara di KTT OKI Menentang AS

“Situasi di daerah Gaza terlihat tegang menjelang akhir pekan terkait dengan peringatan Israel kepada pimpinan Hamas bahwa mereka tidak mentoleransi serangan roket dari kawasan pesisir,” begitu dilansir CNN, Jumat, 15 Desember 2017.

Menurut Brigadir Jenderal Ronen Manelis, kepada radio tentara Israel, ada 16 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak pengumuman Trump pada pekan lalu.

Manelis mengakui bahwa mayoritas roket itu tidak diluncurkan oleh Hamas, melainkan oleh faksi perlawanan yang lebih kecil. Namun, Israel tetap menganggap Hamas bertanggung jawab atas setiap tembakan roket dari Gaza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 2.500 warga Palestina di Tepi Barat berunjuk rasa menolak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang diumumkan pada Rabu, pekan lalu.

Mereka membakar ban serta melempari pasukan Israel dengan bom api dan batu dalam aksi yang terjadi di sejumlah kota di Tepi Barat.

Unjuk rasa yang lebih besar terjadi di Jalur Gaza dengan melibatkan 3.500 warga Palestina. Bentrokan terjadi di sepanjang pagar pembatas yang dibangun pasukan Israel.

Ini adalah Jumat kedua yang diwarnai aksi unjuk rasa menolak keputusan Trump yang mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Israel menyambut baik keputusan ini. Sedangkan Palestina, sejumlah negara Arab dan Eropa menolak. Mereka mendukung solusi dua negara dengan Kota Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Israel menguasai Kota Yerusalem Timur lewat perang pada 1967. Namun dunia internasional tidak mengakuinya.

Para pengunjuk rasa adalah warga yang berkumpul seusai melakukan ritual salat Jumat di Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Mereka juga membawa beberapa bendera, seperti bendera Palestina, Turki, dan Malaysia, yang dinilai vokal menolak keputusan Trump itu.

Wakil Presiden AS Mike Pence bakal mengunjungi Mesir dan Israel pada pekan depan untuk membahas soal status Kota Yerusalem. Namun, Pence tidak akan bertemu dengan pimpinan Otoritas Palestina, tokoh Kristen Palestina dan Gereja Koptik Mesir, yang mengecam keputusan soal status Yerusalem ini.

CNN | ABC NEWS | REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

2 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma


Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

3 hari lalu

Seorang pria membawa gambar Yesus Kristus dikelilingi umat Katolik lainnya yang membawa daun palem dalam prosesi massa Minggu Palma, di Gereja Our Lady of Perpetual Help, kota Paranaque, Manila, Filipina, 9 April 2017. Misa Minggu Palma merupakan pembuka rangkaian pekan suci memperingati wafat dan bangkitnya Isa Almasih. REUTERS/Romeo Ranoco
Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.


PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

16 hari lalu

Kubah Shakhrah atau Dome of the Rock di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Februari 2023. (MARTHA WARTA SILABAN/TEMPO)
PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.


Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

17 hari lalu

Warga Palestina berdoa pada Lailatul Qadr Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, pada 17 April 2023. Raneen Sawafta/Reuters
Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.


Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

50 hari lalu

Kandidat presiden Argentina Javier Milei menyapa pendukungnya saat kampanye menjelang pemilu putaran kedua 19 November, di Rosario, provinsi Santa Fe, Argentina 14 November 2023. REUTERS/Luciano Bisbal/Fie Photo
Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem


Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, menghadiri perayaan Natal, di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel 24 Desember 2022. REUTERS/Mohamad Torokman
Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.


Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Ilustrasi Polisi di lokasi penembakan di kota Tira di Arab tengah, tempat direktur jenderal kotamadya terbunuh, 21 Agustus 2023. (Polisi Israel)
Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.


Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad
Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari


Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Seseorang memegang foto selama protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan di Gaza yang ditangkap dalam serangan Oktober oleh orang-orang bersenjata Hamas, di Tel Aviv, Israel, 4 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza


Kenapa Israel Benci Palestina? Ternyata Ini Alasannya

17 November 2023

Penangkapan warga Palestina di Tepi Barat oleh tentara Israel. WAFA
Kenapa Israel Benci Palestina? Ternyata Ini Alasannya

Israel dikenal sebagai negara yang membenci Palestina