Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macron Danai 13 Peneliti AS Soal Inisiatif Perubahan Iklim Paris

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum sesi foto bersama para pemimpin negara dalam KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. REUTERS
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum sesi foto bersama para pemimpin negara dalam KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga belas dari delapan belas ilmuwan pemenang inisiatif perubahan iklim "Make Our Planet Great Again", yang digagas Presiden Perancis, Emmanuel Macron, berbasis di Amerika Serikat.

Nama inisiatif ini menyerupai slogan kampanye dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yaitu "Make America Great Again." Trump memutuskan keluar dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris pada 2015. Pengumuman ini berlangsung bersamaan dengan Konferensi Satu Planet, yang digelar untuk memperingati dua tahun kesepakatan Paris tadi.

Baca: PM Lebanon Hariri Bersantap Siang dengan Macron di Istana Elysee

 

Para pemenang mendapat kesempatan untuk mengerjakan penelitiannya di Paris dan berbagai kota lainnya di Perancis selama tiga tahun. Macron menyediakan dana sekitar Rp 24,3 miliar untuk tiap penelitian tetang berbagai tema perubahan iklim dan dampaknya bagi kehidupan manusia di Bumi. Totalnya ada 50 bantuan dana yang membiayai berbagai proyek penelitian.

Baca: Di KTT G20, Jokowi Diapit Trump dan Macron

 

"Proyek-proyek penelitian yang terpilih menang memiliki standar sangat tinggi dan terkait langsung dengan isu yang benar-benar penting," begitu pernyataan juri seperti dilansir media Perancis, France24, Selasa, 12 Desember 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Panitia menerima 1822 proposal penelitian dengan 1,123 datang dari para ilmuwan yang berbasis di AS. Lomba putaran kedua bertema sama akan digelar pada musim semi 2018.

Sejumlah ilmuwan AS yang terpilih mendapat bantuan dana ini seperti Venkatramani Balaji dari Universitas Princeton, Nuria Teixido dari Universitas Stanford, dan Louis Derry dari Universitas Cornell. Lalu ada Camille Parmesan asal Texas yang mempelajari perubahan iklim terhadap lingkungan. Parmesan juga penerima penghargaan Nobel Perdamaian pada 2007 dengan makalah yang ditulis bersama berjudul "Intergovernmental Panel on Climate Change".

Ilmuwan lainnya yang terpilih mendapat dana bantuan berasal dari Kanada, India, Italia, Polandia dan Spanyol.

Inisiatif Macron ini, seperti diberitakan berbagai media internasional, merupakan respon terhadap keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang memutuskan keluar dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris pada 2015.
Pemerintahan Macron meluncurkan situs internet dan kanal Youtube untuk mempromosikan penangan perubahan iklim ini. Dia juga meminta ilmuwan AS yang tidak mendapat dukungan pendanaan dari pemerintahan Trump untuk melakukan penelitiannya di Perancis.

FRANCE24 | CNN | NPR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Prancis Desak Israel Lakukan Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS
Presiden Prancis Desak Israel Lakukan Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak jeda kemanusiaan dan mengusulkan gencatan senjata di Gaza dalam perang Israel Hamas.


Macron Janji Tak akan Tinggalkan Israel Melawan Hamas

42 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron, berjabat tangan dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem, Selasa, 24 Oktober 2023. Christophe Ena/Pool via REUTERS
Macron Janji Tak akan Tinggalkan Israel Melawan Hamas

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji tidak akan membiarkan Israel terisolasi dalam perjuangannya melawan militan Islam.


Hamas Rilis Video Penyanderaan Perempuan Israel yang Diculik dari Festival Musik

49 hari lalu

Selebaran bertuliskan
Hamas Rilis Video Penyanderaan Perempuan Israel yang Diculik dari Festival Musik

Hamas merilis video penyanderaan seorang perempuan Prancis-Israel yang diculik dari festival musik.


Guru Terbunuh dalam Serangan Pisau di Sekolah Prancis Utara

53 hari lalu

Polisi Prancis dan petugas penyelamat terlihat di lokasi setelah seorang guru tewas dan beberapa orang terluka dalam serangan pisau di sekolah menengah Lycee Gambetta-Carnot di Arras, Prancis utara, 13 Oktober 2023. REUTERS/Pascal Rossignol
Guru Terbunuh dalam Serangan Pisau di Sekolah Prancis Utara

Tersangka serangan pisau adalah seorang Chechnya kelahiran Rusia dan mantan siswa sekolah tersebut.


Prancis Larang Demo Pro-Palestina, Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Demonstran

53 hari lalu

Para pengunjuk rasa memegang bendera Palestina selama demonstrasi tidak sah untuk mendukung warga Palestina, sebagai bagian dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Place de la Republique di Paris ketika Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memerintahkan pelarangan sistematis demonstrasi pro-Palestina dan penangkapan peserta di Prancis, 12 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Prancis Larang Demo Pro-Palestina, Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Demonstran

Larangan Prancis muncul ketika bom Israel menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina, melukai ribuan orang, dan menyapu bersih lingkungan di Gaza.


Junta Niger: Penarikan Pasukan Prancis akan Dimulai dengan 400 Tentara

6 Oktober 2023

Seseorang memegang kertas bertuliskan 'Kami tidak lagi menginginkan Prancis' saat perempuan Niger berdemonstrasi dengan memukul dan membawa peralatan dapur untuk mendukung para putschist di depan markas Angkatan Darat Prancis, di Niamey, Niger 30 Agustus 2023. REUTERS/ Mahamadou Hamidou
Junta Niger: Penarikan Pasukan Prancis akan Dimulai dengan 400 Tentara

Junta Niger juga mengatakan sebuah pangkalan udara di ibu kota Niamey, tempat sebagian besar tentara Prancis, akan dibongkar pada akhir tahun ini.


Menjelang Olimpiade 2024, Paris Kena Serangan Kutu

3 Oktober 2023

Kutu busuk terlihat di lapisan tempat tidur sofa, di L'Hay-les-Roses, dekat Paris, Prancis, 29 September 2023. REUTERS/Stephanie Lecocq
Menjelang Olimpiade 2024, Paris Kena Serangan Kutu

Sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan kutu-kutu itu sedang merangkak di kursi kereta cepat hingga kursi bioskop


Diusir Junta, Dubes Prancis Tinggalkan Niger

27 September 2023

Sylvain Itte. Ne.ambafrance.org
Diusir Junta, Dubes Prancis Tinggalkan Niger

Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Niger, Sylvain Itte, akhirnya resmi meninggalkan Niamey, ibu kota Niger pada Rabu 27 September 2023.


Rahasia Langsing dan Awet Muda Brigitte Macron di Usia 70

25 September 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan bersama istrinya, Brigitte Macron setibanya di Buenos Aires untuk menghadiri pertemuan G20 di Argentina, 29 November 2018. Brigitte tiba dengan mengenakan coat dan celana berwarna hitam yang dipadukan dengan sepatu berwarna senada. REUTERS
Rahasia Langsing dan Awet Muda Brigitte Macron di Usia 70

Tubuh Brigitte Macron yang tetap langsing pada usia 70 tahun dan penampilan yang awet muda membuat banyak perempuan ingin menirunya.


Emmanuel Macron Umumkan Menarik Militer dan Diplomat Prancis di Niger

25 September 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan konferensi pers di akhir KTT para pemimpin Uni Eropa, di Brussel, Belgia, 11 Desember 2020. [Olivier Hoslet / Pool via REUTERS]
Emmanuel Macron Umumkan Menarik Militer dan Diplomat Prancis di Niger

Emmanuel Macron mengumumkan pihaknya akan menarik semua militer dan diplomat Prancis yang ada di Niger setelah ada penolakan dari pemimpin yang baru