Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang Buat Drone Khusus untuk Bubarkan karyawan Gila Kerja

image-gnews
Drone  yang diterbangkan peserta pelatihan di sekolah pelatihan drone LTFY di Beijing, Cina, 2 Agustus 2017. REUTERS/Jason Lee
Drone yang diterbangkan peserta pelatihan di sekolah pelatihan drone LTFY di Beijing, Cina, 2 Agustus 2017. REUTERS/Jason Lee
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan teknologi terkenal di Jepang memperkenalkan cara membubarkan karyawan yang terus bekerja tanpa mengenal waktu, yakni menggunakan drone atau pesawat tanpa awak. Bagaimana ceritanya drone bisa membubarkan mereka agar pulang ke rumah atau menikmati hidup?

Taisei, NTT East dan Blue Innovation pada Kamis, 7 Desember 2017,  meluncurkan drone yang disebut T-Frend. Drone itu akan melayang-layang di atas kepala para pekerja yang lembur. Sambil melayang-melayang di atas kepala karyawan, drone itu melantunkan alunan Auld Lang Syne, lagu Skotlandia yang biasanya digunakan di Jepang untuk mengumumkan toko segera tutup.

Baca: Spirit Bushido, Jam Kerja Panjang Bukan Segalanya

"Anda tidak bisa benar-benar bekerja saat Anda berpikir 'ini akan datang kapan saja sekarang' dan mendengar Auld Lang Syne bersamaan dengan dengungannya," kata Norihiro Kato, Direktur Taisei, seperti dikutip dari Russia Today, 8 Desember 2017. 

Pesawat tak berawak itu juga dilengkapi dengan kamera yang secara otomatis akan menyimpan rekaman di kartu memori SD. Kato mengatakan, biaya untuk layanan ini belum ditetapkan secara resmi namun ditargetkan sekitar 500.000 yen atau setara Rp 59,6 juta sebulan.

T-Frend juga mempelajari kemungkinan membuat teknologi pengenal wajah sehingga drone dapat memberi tahu siapa yang ada di kantor selama berjam-jam atau apakah ada penyusup dan pencuri setelah jam kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Drone Dianggap Ancaman, Jepang Bikin Pasukan Khusus Drone  

Pemerintah Jepang telah mencoba mengubah budaya di mana bekerja berjam-jam dianggap sebagai bukti kesetiaan dan dedikasi.

Budaya kerja paksa Jepang yang intens dimulai pada periode pascaperang ketika Perdana Menteri Shigeru Yoshida meminta perusahaan untuk memberikan keamanan kerja seumur hidup kepada karyawan mereka sebagai imbalan atas kesetiaan dan dedikasi.

Meskipun hal ini telah mendorong perkembangan ekonomi Jepang dengan pesat, namun juga menciptakan lingkungan yang penuh tekanan dan bahkan mematikan karena para pekerja mendorong diri mereka dengan keras untuk membuktikan diri kepada atasan mereka.

Praktek itu terkadang berakhir pada gagal jantung, stroke atau bunuh diri. Kasus-kasus ini dikenal sebagai karoshi atau kematian karena kerja paksa.  Pada Oktober lalu, jurnalis berusia 31 tahun bernama Miwa Sado meninggal pada tahun 2013 dan tewasnya disebut karoshi setelah dia bekerja lembur selama 159 jam lembur dalam satu bulan di kantor berita NHK.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

3 jam lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

14 jam lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Kecanggihan Rudal dan Drone Iran yang Mampu Lewati 2 Negara Sebelum Tiba di Israel

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kecanggihan Rudal dan Drone Iran yang Mampu Lewati 2 Negara Sebelum Tiba di Israel

Drone dan rudal yang ditembakkan Iran mampu menempuh perjalanan hingga 1.200 kilometer menuju Israel, melewati Yordania dan Irak


Arab Saudi Diduga Ikut Menangkis Rudal Iran ke Israel

3 hari lalu

Arab Saudi Diduga Ikut Menangkis Rudal Iran ke Israel

Sumber di Kerajaan Arab Saudi menyebut Riyadh ikut menangkis sejumlah rudal dan drone yang ditembakkan Iran ke Israel.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

4 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

4 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.