TEMPO.CO, Jakarta - Pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem sebagaimana dinyatakan Presiden Donald Trump mendapatkan reaksi pemimpin dunia dan negara-negara di Timur Tengah. Ini reaksi mereka.
Palestina
Presiden Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pemindahan tersebut konsekwensinya berbahaya karena dapat merusak proses perdamaian, keamanan dan stabilitas regional dan dunia.
Baca: Yordania Desak Amerika Serikat Tak Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Lebih dari 5.000 wanita dari Israel dan wilayah Palestina melakukan long march ke Yerusalem. dw.com
Yordania
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Raja Abdullah II, dia mengatakan, keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaannya memiliki dampak bahaya pada stabilitas dan keamanan di kawasan ini. "Yerusalem adalah kunci perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia," ucapnya seperti dikutip Al Jazeera.
Mesir
Melalui sebuah pernyataan, Presiden Abdel Fattah el-Sisi mengatakan, Donald Trump mengambil langkah yang dapat merusak peluang perdamaian di Timur Tengah. "Sikap Mesir adalah status hukum Yerusalem harus sesuai dengan kerangka kerja internasional dan resolusi PBB."
Arab Saudi
Raja Salman mengatakan kepada Trump, setiap pengumuman Amerika Serikat mengenai Yerusalem dapat merusak perdamaian dan menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut.Kegembiraan masyarakat Palestina saat merayakan pelepasan semua alat pengaman di pintu masuk masjid oleh Israel di Yerusalem, 27 Juli 2017. Warga Palestina sudah bisa kembali beribadah di masjid Al-Aqsa untuk pertama kalinya setelah hampir dua minggu konflik dengan Israel yang membatasi akses masuk.. REUTERS/Muammar Awad
Iran
"Langkah Amerika Serikat ini akibat ketidakmampuan dan kegagalan negeri itu," kata Pemimpin Agung Ayatullah Ali Khamenei.
Baca: Soal Yerusalem, Turki Ancam Israel Putuskan Hubungan Diplomatik
Suriah
Langkah ini adalah puncak kejahatan merebut Palestina dan menggusur rakyat Palestina.
Turki
Presiden Recep Tayyib Erdogan mengancam pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel bila Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.