Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FBI, Belarus dan Jerman Ungkap Jaringan Kriminal Online Andromeda

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi hacker. foxnews.com
Ilustrasi hacker. foxnews.com
Iklan

TEMPO.COAmsterdam -- Kerja sama petugas penegak hukum lintas negara dari Belarus, Jerman dan FBI asal Amerika Serikat, berhasil membongkar kejahatan online oleh jaringan Andromeda yang digunakan untuk melakukan penipuan keuangan. Petugas juga berhasil menangkap pelakunya.

Polisi Belarus bekerja sama dengan Biro Penyelidik Federal (FBI) menangkap seorang peretas asal Belarus. Dia diduga menjual piranti lunak untuk melakukan kejahatan keuangan digital. Pelaku diduga berperan sebagai administrator di Jaringan Andromeda.

Baca: 2 Alasan Trump Khawatir atas Pengakuan Eks Penasihatnya ke FBI

 

Andromeda merupakan koleksi 'botnet' yaitu sekelompok komputer yang telah terkena virus kontrol, yang memungkinkan peretas untuk mengontrol komputer tanpa sepengetahuan pemiliknya. "Jaringan ini lalu disewakan kepada kriminal untuk menyebarkan malware atau melakukan serangan phising serta berbagai penipuan online lainnya," begitu dilansir Reuters, Selasa, 5 Desember 2017 setempat.

Baca: Catatan FBI, Duit Rp 175 M Masuk Rekening Johannes Marliem

 

Menurut perusahaan keamanan internet asal Swedia yang berbasis di Amerika Serikat, Recorded Future, pelaku asal Belarusia yang ditangkap memiliki nama kode "Ar3s" alias Sergei Yarets, 33 tahun.

Otoritas di Belarus menolak mengungkapkan identitas peretas yang ditangkap. Begitu juga dengan otoritas dari Europol dan FBI.
Reuters tidak bisa menghubungi Yarets lewat sambungan telepon ataupun sosial media. Kepada Reuters, seorang kolega Yarets membenarkan temannya itu telah ditangkap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Dalam Negeri Belarus di Minsk mengatakan petugas berhasil menyita sejumlah peralatan dari kantor peretas. Pelaku juga bekerja sama dengan petugas.

Penutupan jaringan botnet Andromeda dilakukan oleh satuan tugas bentukan Europol, yang melibatkan sejumlah lembaga penegak hukum di negara Eropa, FBI, Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi, Australia, Belarusia, Kanada, Montenegro, Taiwan dan Singapura.

Petugas melibatkan para ahli industri piranti lunak asal Microsoft dan ESET, sebuah perusahaan keamanan internet asal Slovakia. Jumllah komputer yang terinfeksi dan menjadi botnet cukup banyak karena Andromeda telah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.

Peretas asal Belarus itu menjual tiap copy piranti lunak seharga $500 atau Rp6,5 juta dan tambahan $10 atau Rp130 ribu untuk update.
Otoritas Jerman dan teknisi Microsoft berhasil menguasai jaringan Andromeda sehingga informasi dari komputer para korban dialihkan ke server yang dikuasai penegak hukum. Proses ini disebut "sinkholing".

Dalam 48 jam pertama, menurut data Europol dan FBI, informasi yang diperoleh berasal dari 2 juta alamat unik internet. Sebanyak 55 persen dari total komputer yang pernah terkena serangan jaringan Andromeda ini masih menjadi sasaran serangan tanpa diketahui para pemilik komputer yang menjadi korban di berbagai negara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


FBI Ciptakan Alat Dekripsi untuk Bantu Mengembalikan Data 500 Korban Ransomware

22 Desember 2023

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
FBI Ciptakan Alat Dekripsi untuk Bantu Mengembalikan Data 500 Korban Ransomware

Biro penyelidik kenamaan tersebut telah menyita "beberapa situs web" yang dioperasikan oleh geng ransomware ALPHV/Blackcat


FBI Investigasi 2000 Kasus Terkait Pemerintah Cina

8 Juli 2020

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
FBI Investigasi 2000 Kasus Terkait Pemerintah Cina

Direktur FBI, Christopher Wray, menuding hacker Cina sudah mulai bergerak untuk meretas institusi farmasi dan penelitian Amerika


Setya Novanto Bawa Keterangan Agen FBI Sebagai Novum PK

28 Agustus 2019

Ekpsresi terpidana korupsi e-KTP Setya Novanto saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 dengan terdakwa mantan Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019. Sebagaimana diketahui, Setnov sempat dipindah ke Lapas Gunung Sindur setelah kabur dari Rumah Sakit Santosa Bandung pada Jumat, 14 Juni 2019. TEMPO/Imam Sukamto
Setya Novanto Bawa Keterangan Agen FBI Sebagai Novum PK

Jonathan pernah memberikan keterangan secara tertulis pada 9 November 2017 mengenai hasil pemeriksaan Johannes Marliem dan hasil penyidikan KPK.


AS Buka File FBI tentang Penyelidikan Bigfoot, Ini Hasilnya

7 Juni 2019

Gambaran Bigfoot dalam film karya  Patterson-Gimlin  tahun 1967. (Wikipedia)
AS Buka File FBI tentang Penyelidikan Bigfoot, Ini Hasilnya

Pemerintah AS merilis file FBI tentang Bigfoot,


FBI dan Polri Sita Kapal Pesiar Terkait Skandal 1MDB

28 Februari 2018

FBI dan Bareskrim Polri Amankan Kapal Pesiar Mewah Terkait 1MDB
FBI dan Polri Sita Kapal Pesiar Terkait Skandal 1MDB

FBI dan Polri sita kapal pesiar Equanimity yang sandar di Teluk Benoa, Bali terkait dengan skandal 1MDB.


FBI Tangkap Bekas Agen CIA Pembocor Jaringan Intel AS di Cina

17 Januari 2018

Mike Pompeo saat akan dilantik menjadi Direktur Central Intelligence Agency (CIA) di Gedung putih, Washington, 23 Januari 2017.  REUTERS/Jonathan Ernst
FBI Tangkap Bekas Agen CIA Pembocor Jaringan Intel AS di Cina

FBI menduga ada kebocoran jaringan komunikasi CIA, yang digunakan untuk berbicara dengan informan AS di berbagai negara termasuk Cina.


Catatan FBI, Duit Rp 175 M Masuk Rekening Johannes Marliem

5 Oktober 2017

KPK Gandeng FBI Telusuri Aset Johannes Marliem
Catatan FBI, Duit Rp 175 M Masuk Rekening Johannes Marliem

Dari penelusuran FBI, ada aliran uang US$ 13 juta atau setara Rp 175 miliar dari rekening pemerintah Indonesia ke rekening pribadi Johannes Marliem.