TEMPO.CO, Jakarta - Tim robot gadis Afganistan itu berbangga hati setelah mereka menang dalam kompetisi robot di Eropa. Sebelumnya, mereka ditolak masuk Amerika Serikat.
Laporan Independent, Sabtu, 2 Desember 2017, menyebutkan, kompetisi robot Entrepreneurial Challenge di Robotex, Estonia, itu menampilkan sejumlah peserta dari berbagai negara. Namun, tim gadis Afganistan berhasil menjadi juara.
Baca: Trump Tolak Permohonan Visa 4 Negara
Tim robotik Afganistan. Independent.co.uk
Tiga dari 12 anggota tim robot itu berasal dari Herat, kota terbesar ketiga di Afganistan. Mereka membuat propotipe robot menggunakan energi matahari guna mendukung pertanian kecil di lahan miliknya.
"Kami sangat bangga dengan kemenangan tim robot gadis Afganistan ini," kata duta besar Afganistan untuk Inggris, Said T Jawad, dalam sebuah pernyataan.
"Mereka memberikan contoh luar biasa hebat kepada masyarakat dunia, bahwa jika mereka diberikan dukungan dan kesempatan yang baik maka hasilnya bagus."
Sebelumnya, pada tahun ini, enam dari anggota tim ditolak masuk ke Amerika Serikat untuk mengikuti kompetisi robot di Washington.Tim robotik Afganistan. Independent.co.uk
Alasan penolakan tersebut, Independent menulis, tidak jelas. Tetapi setelah ada protes secara internasional, mereka diizinkan masuk ke negara tersebut melalui proses pembebasan bersyarat.
Baca: Puluhan Robot dari 18 Negara Ikuti Lomba Badminton di Yogya
Keputusan Amerika menolak visa yang diajukan para gadis itu sempat memicu kemarahan internasional membuat Amerika membatalkannya. Para gadis remaja tersebut kemudian diizinkan masuk melalui proses panjang dengan alasan kemanusiaan. Mereka akhirnya memenangkan medali perak di kompetisi robot di sana.