TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenkovic, mengatakan kepada media bahwa dia sangat menyayangkan kematian Slobodan Praljak, komandan perang pasukan Kroasia Bosnia, dengan cara minum racun di Pengadilan Den Haag, Rabu, 29 November 2017.
"Tindakannya sangat disayangkan sebagaimana kita lihat hari ini," ucapnya seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu.Slobodan Praljak, seorang penjahat perang Bosnia-Kroasia, meminum racun saat menghadiri persidangan di ruang sidang di Den Haag, Belanda, 29 November 2017. (ICTY via AP)
Baca: Ratko Mladic Bilang Ini saat Pimpin Pembantaian Srebenica Bosnia
Praljak tewas minum racun di depan majelis hakim pengadilan PBB di Den Haag, Belanda, setelah dia divonis hukuman penjara selama 20 tahun karena didakwa melakukan kejahatan perang terhadap muslim Bosnia.
Sementara itu, televisi pemerintah Kroasia melaporkan, pria 72 tahun, bekas komandan perang di Bosnia 1992-1995, itu memasukkan minuman dari botol kecil ke mulutnya setelah hakim Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag menghukum 20 tahun penjara.
Di depan hakim dia berteriak, "Saya bukan seorang penjahat perang." Tak lama kemudian, pengacaranya bicara keras, "Klien saya membawa racun."Slobodan Praljak, seorang penjahat perang Bosnia-Kroasia, saat menghadiri persidangan di ruang sidang di Den Haag, Belanda, 29 November 2017. (Robin van Lonkhuijsen,Pool Photo via AP)
Majelis hakim bersuara bulat bahwa Praljak terbukti melakukan persekusi, pembunuhan, dan mengusir muslim Bosnia dari wilayah yang dikuasai kelompok Bosnia Kroasia serta melakukan penahanan secara brutal terhadap 1.000 muslim Bosnia.
Baca: Mahkamah Internasional Hukum Seumur Hidup Penjagal Bosnia Serbia
Hakim kaget menyaksikan Praljak meneguk racun dan secepatnya menghentikan persidangan. Paramedis kemudian memasuki ruang sidang dan membawa tubuh Praljak ke dalam ambulans.
Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic menyatakan duka mendalam atas kematian Praljak.