TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teroris Abu Sayyaf, Jammah Islamiyah dan Mujahidin memberi tempat berlindung bagi milisi ISIS yang melarikan diri dari negara Timur Tengah, yakni Irak dan Suriah setelah digempur pasukan koalisi Barat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein, pada Senin, 27 November 2017 setelah mendapat informasi dari intelijen negaranya.
Baca: ISIS, Abu Sayyaf, dan Maute Mau Dirikan Provinsi ISIS di Mindanao
"Kelompok regional seperti Abu Sayyaf (ASG), Jamaah Islamiyah dan Mujahidin telah secara terbuka menjanjikan kesetiaan mereka kepada ISIS," kata Hishammuddin pada Pertemuan Tingkat Menteri Militer Anti Terorisme (IMCTC) di Riyadh, seperti dikutip dari Channel News Asia, 27 November 2017.
"Kelompok-kelompok ini kini menjadi tuan rumah bagi mereka yang melarikan diri dari Mosul, Aleppo dan Raqqa, dan mereka telah melangkah lebih jauh untuk bahkan mengumumkan sebuah khalifah ISIS yang mencakup Singapura , Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand Selatan dan Myanmar, " ujar Hishammuddin.
Pada Minggu, 26 November 2017, ISIS mengulangi seruan kepada umat Islam di Filipina dan di seluruh dunia untuk mendukung "perang melawan militer" di pulau Mindanao di Filipina selatan.
Baca: Terungkap, Inilah Aktor dan Calon Pemimpin ISIS di Marawi
Seruan tersebut terjadi kurang dari dua bulan setelah pemerintah mengambil alih kota Marawi di Mindanao dari milisi terkait ISIS yang dipimpin oleh Grup Maute dan faksi Isnilon Hapilon Abu Sayyaf yang mengepung kota tersebut selama 5 bulan.
Pakar masalah ISIS, Nico Prucha dari Universitas Wina mengatakan, seruan itu dikirim oleh ISIS melalui Telegram dengan hashtag #EastAsia, meminta orang-orang untuk berperang di Mindanao. Pesan tersebut mendesak umat Islam di Filipina dan di seluruh dunia untuk sekali lagi bergabung dalam pertarungan untuk mendirikan Kekahalifahan di Kawasan Asia Timur.