TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi bersumpah tidak akan memberikan ampun terhadap para pelaku serangan mematikan di masjid pada Jumat, 24 November 2017. ISIS mengaku tidak bertanggung jawab.
Tak lama seusai serangan yang menewaskan 305 orang, termasuk 27 anak dan melukai 128 korban lainnya, jet tempur Mesir meraung-raung di udara untuk menggempur posisi militan Islam di Sinai Utara.
Baca Juga:
Baca: Serangan Teroris di Masjid Mesir, Korban Tewas Mencapai 235 Orang
Warga Mesir berjalan melewati sejumlah mayat yang tewas akibat serangan bom bunuh diri dan serangan tembakan di sebuah masjid Rawda di Sinai, Mesir, 24 November 2017. Serangan tersebut terjadi usai umat Muslim selesai melangsungkan ibadah salat Jumat berjamaah. AFP PHOTO / STRINGER
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, para penyerang meneriakkan 'Allahu Akbar' ketika memasuki masjid. "Mereka juga menembakkan senjata api kepada jemaah di dalam masjid," ucapnya.
Ebid Salem Mansour, 38 tahun, seorang pekerja di sebuah perusahaan garam mengatakan kepada kantor berita Associated Press, "Semua orang tiarap di lantai dan menundukkan kepala. Jika kepala Anda ke atas bakal ditembak."
"Semula, mereka melakukan tembakan acak. Selanjutnya diarahkan ke jemaah yang tergeletak untuk memastikan masih hidup atau sudah mati."
Saksi mata lainnya mengatakan para militan itu juga menembaki ambulans yang mencoba mengevakuasi para korban untuk dibawa ke rumah sakit.Warga Mesir berhamburan keluar Masjid Rawdah usai terjadinya aksi serangan bom dan tembakan di dalam Masjid Rawdah di Ibukota Provinsi Sinai, Mesir, 24 November 2017. Sejumlah negara telah mengutuk para pelaku atas serangan mematikan tersebut. AFP PHOTO
Nabil Sadeq, Kepala Kejaksaan Mesir, mengatakan dalam sebuah pernyataan, insiden Jumat berdarah itu dilakukan oleh 25-30 penyerang. Beberapa di antaranya mengenakan masker, sedangkan lainnya memakai penutup wajah.
Baca: Ini Profil Masjid Rawdah Mesir yang Diserang Teroris ISIS
"Salah satu di antara mereka membawa spanduk bertuliskan: 'Tidak ada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah," katanya.
Spanduk terebut, tulis VOA News, seperti yang sering dibawa oleh kelompok ISIS. Namun ISIS mengaku tidak bertanggung jawab atas serangan di Mesir tersebut.