TEMPO.CO, Kairo – Masjid Rawdah, yang terletak di daerah Bir al-Abed, Sinai Utara, Mesir, menjadi saksi kekejaman gerombolan teroris ISIS.
Mereka meledakkan bom dan menembaki jamaah salat Jumat pada Jumat, 24 Nopember 2017. Saat ditanya media Telegragh, salah satu warga, Abdul Qader Mubarak, mengatakan,”Saya tidak bisa bicara, semua anggota keluarga saya meninggal.”
Baca: Sejumlah Teroris Tewas Diserang Jet Tempur Mesir
Menurut situs Wikipedia, Masjid Al-Rawdah ini merupakan tempat lahirnya ajaran Sufisme di kawasan Semenanjung Sinai, Mesir.
Menurut situs Daily News Egypt, masjid ini populer di kalangan jamaah Sufi. Masjid ini terletak di desa Rawdah di daerah Bir al-Abd, yang terletak di sebelah barat sekitar 40 kilometer dari ibu kota Sinai Utara yaitu Al-Arish.
Baca: 8 Alasan Kaum Sufi Jadi Target Teroris
Desa Rawdah ini memiliki 2,221 penduduk menurut data dari lembaga statistik dan kependudukan setempat. Desa ini juga tidak termasuk ke dalam daerah di Sinai Utara, yang berada dalam status darurat sejak 2014.
Menurut Wikipedia, masjid ini didirikan oleh klan Jreer dan terletak di jalan raya tepi pantai yang menghubungkan daerah itu dengan kawasan Gaza di Palestina.
Telegraph melansir mayoritas jamaah di Masjid Rawdah merupakan pengikut Sufisme. Sufisme merupakan bentuk mistisme dalam ajaran Islam. Bagi kelompok ISIS, praktek kalangan Sufi ini merupakan penyimpangan dalam beragama. ISIS pernah mengancam mereka beberapa kali sebelumnya.
Sekelompok orang dengan berkendaraan lima mobil datang mengepung Masjid Rawdah, Sinai Utara, Mesir, pada Jumat, 24 Nopember 2017. Mereka meledakkan bom dan menembaki jamaah, yang sedang mendengarkan khutbah Jumat. Sekitar 305 orang jamaah tewas, dengan 27 orang diantaranya merupakan anak-anak. Hingga saat ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan ini.