Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konglomerat Alwaleed dan Al-Amoudi Ditangkap, Apa Bisnisnya?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh -- Komisi Antikorupsi Arab Saudi bentukan Raja Salman menahan dua konglomerat kakap yaitu Pangeran Alwaleed Bin Talal, 62 tahun, dan Mohammed al-Amoudi, 71 tahun. Alwaleed memilik kekayaan sekitar Rp 230 triliun dan A-Amoudi memiliki aset sekitar Rp 180 triliun.

Menurut media Quartz, Kamis, 23 Nopember 2017, penangkapan keduanya ini menarik perhatian karena kedua konglomerat ini memiliki investasi yang sangat banyak di benua Afrika.

Baca: Arab Saudi Tangkap Pangeran Alwaleed di Kamar Tidur

 

Kedua konglomerat berinvestasi pada banyak proyek di Afrika dari Afrika Utara hingga Sub-Sahara Afrika. Al-Amoudi, misalnya, mendirikan perusahaan Saudi Star Agricultural Development. Perusahaan ini bergerak dibidang pertanian gandum, beras dan barley seluas setengah juta hektar di Provinsi Gambella, Ethiopia.
 
 
 
 
Proyek ini sempat dikritik karena dinilai memaksa penduduk setempat untuk relokasi, dan menebang hutan. Namun kedekatan Al-Amoudi dengan penguasa negara itu membuat bisnisnya lancar.

Al-Amoudi, yang memiliki ayah berdarah Arab Saudi dan ibu asal Ethiopia, juga memiliki bisnis pertambangan lewat perusahaan Midroc Gold. Dia merupakan pemilik perusahaan pertambangan terbesari di Ethiopia dan membantu negara itu membawa banyak mata uang asing untuk membiayai impor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Elit berkuasa di Ethiopia tidak merasa bermasalah berbisnis dengan Al-Amoudi walaupun proses investasinya sarat korupsi dan penyuapan," kata Henok Gabisa, pengajar di Lee University School of Law di Virginia AS. Sepertinya mereka lebih butuh Al-Amoudi dibandingkan membenci korupsi."

Sedangkan Alwaleed Bin Talal, seperti dilansir Reuters, memiliki banyak bisnis di Mesir. Lewat induk perusahaan Kingdom Holding, dia disebut memiliki 40 hotel dan resor wisata di Mesir dengan 18 hotel baru dalam proeses pembangunan. Alwaleed juga memiliki sejumlah saham di Twitter, Citigroup dan Lyft.

Alwaleed juga bakal berinvestasi sebanyak US$ 800 juta atau sekitar Rp 11 triliun untuk mengembangkan Hotel Four Season di kawasan wisata Sharm el-Sheikh. Dia menggandeng Talaat Moustafa Holding Group. "Setelah penangkapannya, manajemen TMG membantah bahwa Alwaleed, yang juga memiliki jaringan hotel di Kenya, merupakan pemegang saham atau berinvestasi di salah satu anak perusahaan," begitu dilansir Quartz.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

5 November 2018

Gerbang utama hotel mewah Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi, 5 November 2017. Hotel bintang lima menjadi rumah tahanan sementara bagi 11 pangeran, 4 orang menteri, dan beberapa orang lainnya, yang dituduh melakukan korupsi. AFP Photo
Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

Adik Pangeran Alwaleed, Pangeran Khaled, dibebaskan seletah sempat ditahan selama setahun di Hotel Ritz Carlton di Arab Saudi.


Pangeran Alwaleed Muncul di Ruang Publik Bersama Cucu dan Teman

4 Februari 2018

Pangeran Alwaleed Bin Talal terlihat sedang berkuda di sebuah dataran gurun pada Jumat, 2 Februari 2018, setelah keluar dari tahanan di Hotel Ritz Carlton pada 27 Januari 2018. Twitter
Pangeran Alwaleed Muncul di Ruang Publik Bersama Cucu dan Teman

Pangeran Alwaleed mencuit aktivitasnya di sebuah gurun pasir sambil berkuda.


Pangeran Saudi Alwaleed: Saya Seorang Vegetarian

30 Januari 2018

Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Pangeran Saudi Alwaleed: Saya Seorang Vegetarian

Pangeran Saudi Alwaleed mengatakan sejumlah pejabat Arab Saudi melakukan korupsi dan menghilangkan uang negara dalam jumlah besar.


Sempat Ditahan, Alwaleed: Saya Dukung Raja dan Putra Mahkkota

30 Januari 2018

Gelimang Harta Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal
Sempat Ditahan, Alwaleed: Saya Dukung Raja dan Putra Mahkkota

Pangeran Alwaleed mengatakan ada sejumlah pejabat korup Arab Saudi, yang melakukan korupsi uang negara dalam jumlah besar.


Ditahan di Ritz Carlton, Alwaleed: Saya sering Olahraga dan Diet

29 Januari 2018

Bangunan mewah hotel Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Salah seorang yang ditahan di hotel tersebut sejak Minggu (05/11) adalah pebisnis Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. ritzcarlton.com
Ditahan di Ritz Carlton, Alwaleed: Saya sering Olahraga dan Diet

Alwaleed mengatakan dia masih kerap bertemu keluarga dan pegawainya di Hotel Ritz Carlton.


Alwaleed: Pejabat Saudi Korupsi, Dukung Anti-Korupsi

29 Januari 2018

Salah ruangan suite miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal ditahan di Ritz-Carlton, Riyadh, Arab Saudi, 27 Januari 2018. Pangeran Alwaleed bin Talal, sudah mendekam di penjara dua bulan, yang ditangkap dalam operasi pemberantasan korupsi . REUTERS/Katie Paul
Alwaleed: Pejabat Saudi Korupsi, Dukung Anti-Korupsi

Alwaleed mengatakan sejumlah pejabat Saudi menghamburkan uang negara selama satu dekade terakhir.


Istana Alwaleed Dipenuhi Mobil Pasca Dilepas dari Ritz Carlton

29 Januari 2018

Pangeran Alwaleed mengaku tidak bersalah atas tuduhan korupsi. [www.rte.ie]
Istana Alwaleed Dipenuhi Mobil Pasca Dilepas dari Ritz Carlton

Alwaleed dibebaskan setelah mencapai kesepakatan finansial dengan Jaksa Agung Arab Saudi terkait dugaan terlibat praktek korupsi.


Ditahan terkait Korupsi, Pangeran Alwaleed: Santai, Periksa Semua

29 Januari 2018

Gelimang Harta Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal
Ditahan terkait Korupsi, Pangeran Alwaleed: Santai, Periksa Semua

Pangeran Alwaleed mengatakan dia sebenarnya bisa meninggalkan Hotel Ritz Carlton,yang menjadi lokasi penahanan, lebih cepat.


Soal Pembayaran Denda Rp 80 Triliun, Pangeran Alwaleed Bilang Ini

29 Januari 2018

Miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di kamar suite di Ritz-Carlton, Riyadh, Arab Saudi, 27 Januari 2018.Pangeran Alwaleed memiliki kekayaan hingga 17 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp 226,13 triliun. REUTERS/Katie Paul
Soal Pembayaran Denda Rp 80 Triliun, Pangeran Alwaleed Bilang Ini

Alwaleed mengatakan dia tidak bisa mengungkapkan kesepakatan yang dibuat dengan pemerintah Saudi karena ini menyangkut dua pihak.


Kesempatan Pangeran Saudi Alwaleed untuk Bebas Menipis karena ...

14 Januari 2018

Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall
Kesempatan Pangeran Saudi Alwaleed untuk Bebas Menipis karena ...

Pemerintah Saudi dikabarkan bersikap tegas dengan memindahkan Alwaleed dan 60 tahanan lainnya ke penjara maksimum Al Ha'ir.