TEMPO.CO, Jakarta -Emmerson Mnangagwa, 75 tahun, resmi dipilih sebagai presiden Zimbabwe menyingkirkan Robert Mugabe yang berkuasa selama 37 tahun.
Mnangagwa yang dijuluki sang buaya dan mantan wakil presiden Zimbabwe akan dilantik di stadiun olahraga nasional di Harare, ibukota Zimbabwe hari ini, 25 November 2017.
Baca: Kemiripan Kudeta Mugabe di Zimbabwe dengan Peristiwa 1965
"Hari ini, kita menyaksikan awal demokrasi baru terjadi. Kita ingin meningkatkan perekonomian kita, kita butuh pekerjaan. Seluruh patriot Zimbabwe harus bersama-sama, bekerja bersama-sama," kata Mnangagwa di hadapan ribuan pendukungnya di markas partai berkuasa ZANU-PF di Harare, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Mnangagwa bertemu para pendukungnya setiba di negaranya setelah sekitar dua minggu mengasingkan diri di Afrika Selatan.
Ia meninggalkan Zimbabwe setelah dipecat oleh Mugabe, 93 tahun, pada 6 November lalu. Mnangagwa dituding merancang kudeta menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Baca: Kudeta Zimbabwe, Eks Kepala Intelijen Ini Akan Gantikan Mugabe
Sepekan setelah pemecatan dirinya, tudingan Mugabe terbukti. Militer melakukan kudeta tanpa pertumpahan darah di kalangan sipil pada 15 November. Mugabe dan istrinya ditahan dan beberapa menterinya ditangkap.
Mnangagwa, mantan Kepala badan intelijen Zimbabwe dan mantan komandan gerilya perang kemerdekaan, selama ini dikenal dekat dengan militer.
Saat kudeta, militer beralasan menarget kriminal di sekitar Mugabe yang memimpin partai ZANU-PF.
Mengutip Al Jazeera, militer dan asosiasi veteran perang berpengaruh khawatir Mugabe akan menyerahkan kekuasaannya pada istriny, Grace Mugabe yang sudah mengumumkan akan maju dalam pemilu tahun depan.
Baca: Balik ke Zimbabwe, Pengganti Robert Mugabe Janjikan Demokrasi
Ribuan rakyat Zimbabwe dan militer turun ke jalan merayakan kemenangan intervensi militer untuk melenggeserkan Mugabe. Ini dianggap aneh, karena selama 37 tahun Mugabe berkuasa karena ditopang dua pilar ini, rakyat dan militer.
Bahkan Mugabe dengan percaya diri beberapa bulan lalu diberitakan mengatakan akan maju dalam pemilu Zimbabwe tahun depan sekalipun usianya sudah 93 tahun. Mnangagwa tak pernah terdengar berambisi untuk menyingkirkan Mugabe hingga tercium rencananya menyingkirkan presiden tertua di dunia itu pada awal November lalu.