TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, bertemu dengan utusan khusus Rusia, Alexander Lavrentiev, untuk membahas konflik Suriah, di Ryadh, Senin, 20 November 2017.
"Selama pertemuan tersebut, Pangeran Mohammed dan Lavrentiev mendiskusikan perkembangan konflik di Suriah," tulis Al Arabiya, Senin.Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Baca: Ini Alasan Kunjungan Bersejarah Raja Salman ke Komunis Rusia
Hubungan Arab Saudi dengan Rusia mulai meningkat. Hal itu ditandai dengan kunjungan resmi Raja Salman bin Abdulazis ke negeri tersebut, awal Oktober 2017.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan Rusia menyebut bahwa lawatan kenegaraan Raja Salman ke Moskow adalah sebuah peristiwa bersejarah. Sebab pemegang tahta Kerajaan Arab Saudi itu menjadi Raja pertama yang mengunjungi negara komunis Rusia.Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS
Dalam banyak hal, Riyadh dan Moskow berseberangan terutama mengenai Perang Suriah yang sudah berlangsung enam tahun.
Moskow jelas menyatakan mendukung Presiden Bashar al Assad, sedangkan Arab Saudi berada di balik kelompok oposisi.
Baca: Kunjungan Raja Saudi ke Rusia, Horison Baru Bagi Kedua Negara
Pada pertemuan Raja Salman dan Presiden Vladimir Putin bulan lalu disepakati, Arab Saudi membeli senjata dari Rusia senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.