TEMPO.CO, Jakarta - Kuwait menjadi tuan rumah sejumlah negara Teluk menggelar konferensi anti-normalisasi hubungan dengan Israel, negeri yang dianggap sebagai musuh bersama.
Konferensi yang diorganisir oleh BDS Movement di Teluk, Jumat, 17 November 2017, itu mengambil tajuk Sikap anti-normalisasi terhadap Israel.PM Israel Netanyahu dan Raja Salman. REUTERS
Baca: Israel dan Iran Bersaing Tambah Anggaran Militer
"Para peserta akan membawakan kertas kerja yang isinya mengenai bentuk kriteria normalisasi, perlawanan terhadap normalisasi dan bahayanya normaliasi. Mereka juga akan menyampaikan mengenai aspek legal dan resistensinya," tulis Middle East Monitor.
Para panelis dalam konferensi tersebut juga akan mendiskusikan mengenai strategi boikot, termasuk konsep dan pengaruhnya.
Pengalaman Afrika Selatan akan menjadi sorotan juga dalam pertemuan Negara Teluk tersebut, termasuk gerakan di Amerika, isu Palestina dan pelanggaran Zionis terhadap hak pekerja Palestina.
Konferensi yang disponsori oleh Dewan Nasional Kuwait ini seperti bertolak belakang dengan sikap Arab Saudi yang diwakili oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.Pangeran Mohammed bin Salman dan PM Isreal Netanyahu. REUTERS
Calon pewaris tahta Kerajaan Arab Saudi itu dikabarkan telah melakukan kunjungan ke Israel.
Baca: Israel Miliki Kantor Diplomatik di Teluk Persia
Meskipun lawatan yang dilakukan pada September 2017 tersebut dibantah Arab Saudi, namun sejumlah media dan pejabat senior di Israel membenarkan Mohammed bin Salman ke Tel Aviv untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.