TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal selam Argentina dengan 44 awak dinyatakan hilang di perairan Atlantik Selatan. Kapal selam itu dinyatakan hilang pada Jumat, 17 November 2017, dua hari setelah komunikasi terakhirnya. Ini mendorong angkatan laut Argentina untuk meningkatkan upaya pencarian yang sulit karena laut dilanda badai.
Juru bicara angkatan laut Argentina, Enrique Balbi, mengatakan kapal selam militer Argentina ARA San Juan dan kru, berada di sebelah selatan laut Argentina yang terletak 432 km dari pantai Patagonia. Ini lokasi terakhir saat kapal mengirim sinyal pada Rabu, 15 November 2017.
Baca: Heboh, Anak Kambing Berwajah Iblis Lahir di Argentina
Operasi darurat ini ditingkatkan menjadi prosedur pencarian dan penyelamatan pada Jumat malam, 17 November 2017 setelah tidak ada kontak visual atau radar dengan kapal selam itu.
Baca: Melawan Macri, Bekas Presiden Argentina Dirikan Partai Baru
"Proses pencariannya sangat sulit karena kondisi cuaca meski banyak kapal dan pesawat terbang yang terlibat," kata Balbi, seperti yang dilansir Reuters pada Jumat, 17 November 2017.
Angkatan laut percaya kapal selam itu, yang sedang dalam pejalanan ke kota pesisir Mar del Plata di provinsi Buenos Aires, mengalami kesulitan komunikasi, yang mungkin disebabkan oleh pemadaman listrik. Protokol angkatan laut akan secara otomatis memerintahkan kapal selam untuk naik ke permukaan begitu komunikasi hilang.
Kapal selam buatan Jerman, yang menggunakan propulsi diesel-listrik, diresmikan pada 1983, menjadikannya kapal selam terbaru di armada angkatan laut Argentina.
Sementara itu, Presiden Mauricio Macri mengatakan pemerintah melakukan kontak dengan keluarga kru dan berkomitmen menggunakan semua sumber daya nasional dan internasional yang diperlukan untuk menemukan kapal selam ARA San Juan sesegera mungkin.
Balbi menambahkan Argentina telah menerima tawaran dari Amerika Serikat untuk mengirimkan pesawat penjelajah NASA P-3, yang telah ditempatkan di kota selatan Ushuaia dan bersiap untuk berangkat ke Antartika, untuk terbang di atas wilayah pencarian.
Sebuah Hercules C-130 dari Angkatan Udara Argentina juga terbang di atas area operasional. Brasil, Uruguay, Cile, Peru, Inggris dan Afrika Selatan juga secara resmi menawarkan bantuan.
REUTERS