TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah menyiapkan bantuan untuk korban gempa bumi, yang mengakibatkan ratusan orang meninggal di Iran.
Dalam sebuah pidato melalui rekaman video bersama Federasi Yahudi Amerika Serikat, dia mengatakan, meskipun Israel dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik, Israel tetap ingin membantu rakyat Iran.
Gempa Iran, 250 Orang Tewas
Baca: Gempa di Perbatasan Irak-Iran, Kemenlu: Tak Ada Korban WNI
Lindu yang menghantam kawasan dekat perbatasan Iran-Irak itu menewaskan lebih dari 400 orang, melukai ratusan orang, dan menyebabkan ribuan korban lain kehilangan tempat tinggal.
Netanyahu mengatakan bantuan Israel itu akan diserahkan melalui Komite Internasional Palang Merah. "Bantuan tersebut ditolak Iran," demikian media Israel melaporkan.
Pemimpin Israel itu mengaku sangat terharu melihat gambar yang menunjukkan anak-anak, pria, dan wanita terkubur di dalam reruntuhan gedung.
"Beberapa jam yang lalu, kami menawarkan bantuan melalui Palang Merah untuk korban bencana alam di Irak dan Iran," ucapnya.
Sejumlah warga melintas di depan bangunan yang hancur akibat gempa bumi di kota Darbandikhan, Irak, 13 November 2017. Gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang perbatasan Irak-Iran dan merenggut ratusan nyawa. REUTERS/Ako Rasheed
Iran dihantam gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada Ahad malam, 12 November 2017, waktu setempat, yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan melukai lebih dari 1.800 orang.
Baca: 100 Orang Tewas Diterjang Gempa di Perbatasan Irak-Iran
Media pemerintah Iran melaporkan insiden alam itu berlangsung di kawasan pegunungan dekat perbatasan dengan negara tetangga, Irak.
NEWSWEEK | AL JAZEERA