Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukung Taliban Protes Musharraf

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Islamabad: Pengepungan aparat keamanan terhadap Masjid Merah, Islamabad, yang berlangsung sejak Selasa pekan lalu, memicu protes 20 ribu orang pendukung Taliban di Khar, wilayah Pakistan yang berbatasan dengan Afganistan, kemarin.Unjuk rasa itu dipimpin Maulana Faqir Mohammed, ulama yang diburu pihak berwenang dan diyakini dekat dengan tokoh nomor dua Al-Qaidah, Ayman al-Zawahri."Kami siap berjihad!" teriak massa pengunjuk rasa itu sambil berpawai di wilayah suku Bajaur yang bermasalah karena sering terjadi betrokan bersenjata antara kelompok pendukung dan penentang Taliban. Sebagian demonstran membawa senjata api Kalashnikov dan peluncur roket."Ulama dan mahasiswa tak berdosa disyahidkan dan masjid dibobol hanya untuk kesenangan Amerika Serikat," kata Faqir Mohammed. "Semua kebijakan Musharraf bertentangan dengan Islam dan negara, karena itu ia menjadi musuh kami."Para milisi itu meledakkan sebuah mobil milik aparat keamanan di Bajaur pada Ahad pagi lalu, yang menewaskan seorang polisi. Mereka juga menculik empat polisi lain dalam sebuah serangan terpisah. Bajaur adalah markas kelompok milisi terlarang Tehrik Nifaz-e-Syariat Mohammadi, yang punya hubungan erat dengan Masjid Merah.Sementara itu, pengepungan Masjid Merah, yang menjadi basis kelompok radikal pendukung Taliban, semakin ketat, walau sekitar 1.200 mahasiswa telah menyerahkan diri dan Imam Masjid Maulana Abdul Aziz telah tertangkap.Pemerintah Pakistan memperkirakan lebih dari seribu orang, termasuk perempuan dan anak-anak, masih berada di dalam kompleks masjid. Dengan demikian, pasukan pemerintah belum melakukan serangan langsung.Presiden Pervez Musharraf kemarin mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk mempertimbangkan penyerbuan terakhir. Dalam rapat itu Musharraf menunjuk Chaudhry Shujaat Hussain, Perdana Menteri Pakistan selama tiga bulan pada 2004, untuk memimpin sebuah delegasi ulama-ulama guna membujuk para milisi Masjid Merah agar menyerah.Krisis di Islamabad itu juga memicu para pemimpin oposisi Pakistan mendesak Musharraf agar mundur dan meminta para mantan perdana menteri, Benazir Bhutto dan Nawaz Sharif, diizinkan kembali ke negeri itu.Dalam pernyataan bersamanya di London, kelompok oposisi yang tergabung dalam Konferensi Semua Partai (APC) menyatakan bahwa kekuasaan militer Musharraf telah membawa Pakistan ke tepi jurang perpecahan. l AFP | AP | BBC | NGARTO F
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

25 Februari 2019

Pervez Musharraf. AP/Rick Bowmer
Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.