Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Kekuatan Laut Sekutu Mengepung Korea Utara

Reporter

image-gnews
Korea Selatan kemudian mengembangkan dan membangun KDX-II, yang memiliki panjang 150 m, dan lebar 17,4 m. KDX-II dapat melaju hingga kecepatan 29 knots (54 km/jam). Desain lambung kapal perusak KDX-II merupakan pengembangan sea-keeping hull, lisensi dari IABG, Jerman. Desain lambung menggabungkan teknologi siluman untuk mengurangi penampang inframerah dan radar. Kapal ini memiliki daya tahan tinggi dan dapat melindungi kru dari serangan biokimia. naval.com.br
Korea Selatan kemudian mengembangkan dan membangun KDX-II, yang memiliki panjang 150 m, dan lebar 17,4 m. KDX-II dapat melaju hingga kecepatan 29 knots (54 km/jam). Desain lambung kapal perusak KDX-II merupakan pengembangan sea-keeping hull, lisensi dari IABG, Jerman. Desain lambung menggabungkan teknologi siluman untuk mengurangi penampang inframerah dan radar. Kapal ini memiliki daya tahan tinggi dan dapat melindungi kru dari serangan biokimia. naval.com.br
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang memulai latihan gabungan perang laut bersejarah untuk mengantisipasi ancaman rudal balistik dan bom nuklir Korea Utara. Ini pertama kalinya ketiga negara melakukan latihan perang dengan melibatkan tiga kapal induk AS sekaligus.

Ketiga kapal induk itu adalah USS Ronald Reagan, USS Nimitz dan USS Theodore Roosevelt. Ketiga kapal induk ini mampu membawa sekitar 200 pesawat termasuk pesawat tempur F-18, F-22 dan F-35, yang merupakan pesawat jet tempur terbaru dan menjadi andalan dengan kemampuan untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal atau di landasan sempit.

Baca: Seru! Ini Perjuangan Tentara Pembelot Korea Utara saat Dikejar

 

Sedangkan kapal perang Ise dari Jepang merupakan kapal perang yang pernah terlibat dalam penyerangan pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbour, Hawaii. Nama Pearl Harbour kembali muncul baru-baru ini setelah Trump menyambangi kawasan ini untuk melakukan tabur bunga sebelum mendarat di Tokyo, Jepang, pada 5 Nopember 2017 lalu.

Baca: Prajurit Korea Utara Berhasil Membelot ke Korea Selatan

"Jepang memiliki tiga kapal perang pengangkut helikopter penghancur yaitu Hyuga, Ise dan Izumo, yang berukuran paling besar," begitu dilansir situs National Interest, yang kerap menulis mengenai teknologi pertahanan dan kebijakan luar negeri global dalam sebuah artikel Oktober lalu.

Tiga kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz (atas), USS Ronald Reagan (tengah) dan USS Theodore Roosevelt (bawah), berlayar bersama gugus tempurnya di perairan internasional di Pasifik Barat, pada 12 November 2017. Courtesy James Griffin/U.S. Navy/Handout via REUTERS

Kapal perang Ise ini memiliki panjang sekitar 200 meter dan kecepatan 43 kilometer per jam dan mampu menjangkau wilayah sejauh sekitar 18 ribu kilometer. Kapal perang ini dilengkapi berbagai jenis senjata seperti guns dan misil dan torpedo untuk melakukan perang secara penuh.

Kapal perang Ise 'dikawal' dua kapal penghancur atau destroyer warship yaitu kapal penghancur Inazuma serta Makinami. Makinami berarti ombak yang bergulung. Kapal ini memiliki panjang sekitar 120 meter dengan kecepatan sekitar 65 kilometer per jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapal penghancur Makinami memiliki senjata andalan senapan ganda sebanyak tiga set, dan satu set superfiring. Ini dirancang untuk menghalau dan menghancurkan serangan udara musuh.

Terkait latihan ini, Kementerian Pertahanan Korea Selatan tidak merilis nama-nama kapal perang dan kapal penghancur yang berpartisipasi.
Namun, Korea Selatan diketahui memiliki tiga kapal penghancur KDX-III Aegis dengan kapabilitas 7600 ton. "Kami memiliki kesiapan tempur untuk merespon serangan balik jika musuh berani memprovokasi," kata Laksamana Um Hyun-seong seperti dikutip Newsweek pada pertengahan Oktober lalu.

Kehebatan kapal penghancur ini adalah sistem navigasi dan pertahanan, yang terintegrasi dengan satelit. Ini membut kapal ini memiiki kemampuan untuk meluncurkan rudal terpandu dengan akurasi serangan yang tinggi. Kapal ini buatan Hyundai Heavy Industrie, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering.

"KDX-III merupakan kapal penghancur terbesar yang terintegrasi dengan sistem persenjataan Aegis," seperti tertulis di situs Naval Technology. Kapal ini memiliki 300 kru, dengan panjang 165 meter dan lebar 21 meter.

Dengan sistem persenjataan ini, KDX-III mampu meladeni perang sesama kapal laut, serangan antikapal selam dan serangan udara jet tempur musuh.
Korea Selatan juga bakal menambah kekuatan tempur angkatan laut dengan membuat kapal penghancur KDDX Aegis berbobot 6000 ton dan kapal penghancur KDX-III berbobot 7600 ton, yang bakal kelar pada pertengahan 2020.

Sedangkan kerja sama Korea Selatan dan AS juga mencakup penempatan sekitar 30 ribu pasukan di Semenanjung Korea. Korea Selatan bakal membentuk tim baru untuk membahas pembagian biaya untuk kegiatan ini, yang diperkirakan bakal naik 50 persen.

Pada tahun lalu, Seoul menanggung biaya sekitar Rp12 triliun per tahun untuk membiayai urusan seperti kontraktor, konstruksi, pengadaan barang militer, dan perawatan serta penyimpanan amunisi. Presiden Jaringan Pertahanan Korea (Korea Defense Network), Shin In-kyun, mengatakan ada indikasi AS meminta pemerintah Korea Selatan menambah biaya yang ditanggung. "Bisa naik hingga 50 persen atau lebih," kata dia terkait biaya untuk persiapan menghadapi ancaman Korea Utara.

KOREA HERALD | CNN | JAPAN TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korsel Sebut Korea Utara Pertimbangkan Uji Coba Nuklir Menjelang Pilpres AS

4 hari lalu

Korea Utara melakukan uji coba rudal jelajah yang diluncurkan oleh kapal selam di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada 28 Januari 2024. Rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam (SLCM) yang baru dikembangkan, yang mempercepat persenjataan nuklir angkatan lautnya. KCNA via REUTERS
Korsel Sebut Korea Utara Pertimbangkan Uji Coba Nuklir Menjelang Pilpres AS

Penasihat keamanan nasional Presiden Korea Selatan sebut Korea Utara sedang mempertimbangkan uji coba nuklir menjelang Pilpres AS.


Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

6 hari lalu

Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS
Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

Berkali-kali Korea Utara kirimkan balon sampai ke wilayah Korea Selatan. Terakhir menyebabkan kebakaran saat mendarat di atap sebuah gedung di Seoul.


Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

10 hari lalu

Tentara Korea Selatan memeriksa sampah dari balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Ini bukan kejadian yang pertama kali. Sebelumnya pada Rabu, 29 Mei 2024, Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang juga diisi sampah dan kotoran yang melintasi wilayah perbatasan dengan Korea Selatan yang dijaga ketat. Yonhap via REUTERS
Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran


Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

10 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, saat mendatangi pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Filipina di Hotel Ritz-Carlton Singapura, 11 Juni 2018. CHoe menjadi diplomat perempuan tertinggi yang ikut rombongan Korea Utara.[AP Photo/Yong Teck Lim, File]
Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

Menteri Luar Negeri Korea Utara bertolak ke Rusia untuk menyampaikan pidato dan berdiskusi dalam sebuah forum


Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

11 hari lalu

Warga melihat tank di pameran persenjataan dan kendaraan perang Ukraina, yang disita oleh kelompok pasukan Rusia saat terjadi konflik militer dengan Ukraina, di Rostov-n-Don, Rusia 14 September. 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

Rusia dituduh mendapat pasokan senjata dalam jumlah besar dari Korea Utara untuk perang di Ukraina.


Terkini: Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe, Bos Indodax Sebut Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

12 hari lalu

Ketua Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo hadir untuk melakukan pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Senin, 1 Agustus 2022. KPU mulai membuka pendaftaran partai politik calon peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 pada tanggal 1 hingga 14 Agustus 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Terkini: Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe, Bos Indodax Sebut Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Setelah mengakuisi PT Tripar Multivision Tbk, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) milik Hary Tanoe memperkuat portofolionya di industri hiburan.


Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

13 hari lalu

CEO Indonesia Digital Asset Exchane atau Indodax (sebelumnya bernama Bitcoin Indonesia) Oscar Darmawan bersama COO Indodax Edita Purnamasari saat konferensi pers soal pergantian nama perusahaannya di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018. Tempo/Adam Prireza
Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.


Kim Jong Un Eksekusi Mati Sejumlah Pejabat Daerah Korea Utara: Dinilai Tak Becus

13 hari lalu

Kim Jong Un Eksekusi Mati Sejumlah Pejabat Daerah Korea Utara: Dinilai Tak Becus

Menurut laporan kantor berita TV Chosun, seperti dilansir dari Mirror, Kim Jong Un menembak mati 20 hingga 30 pejabat pemfs yang dinilai gagal.


Kim Jong Un Pamer Sedang di Pabrik Senjata Nuklir Korea Utara

13 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji coba peluncur roket ganda 600 mm baru di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 13 September 2024. Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Pamer Sedang di Pabrik Senjata Nuklir Korea Utara

Korea Utara memamerkan sejumlah foto sentrifugal yang memproduksi bahan bakar untuk bom nuklir. Kim Jong Un kunjungan kerja ke sana.


Korea Utara Luncurkan Rudal Jarak Pendek Lagi ke Lepas Pantai Timur

14 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri acara pengiriman rudal balistik taktis baru kepada pasukannya di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 4 Agustus 2024. Kim Jong Un mengawasi pengiriman sistem rudal balistik taktis baru kepada pasukannya. KCNA via REUTERS
Korea Utara Luncurkan Rudal Jarak Pendek Lagi ke Lepas Pantai Timur

Korea Utara kembali meluncurkan rudal jarak pendek setelah vakum selama dua bulan.