Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa Korea Selatan Investigasi Lembaga Intelejen NIS, Ada Apa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Jokowi (kanan) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan  Moon Jae-in di Istana Kepresidenan Bogor, 9 November 2017. Presiden Korsel tiba di Istana Bogor sore hari. ANTARA
Presiden Jokowi (kanan) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Istana Kepresidenan Bogor, 9 November 2017. Presiden Korsel tiba di Istana Bogor sore hari. ANTARA
Iklan

TEMPO.COSeoul -- Lembaga intelejen Korea Selatan (National Intelligence Service) mendapat sorotan dan sedang menjalani investigasi. Media Korea Selatan, Korea Herald, melansir ada indikasi lembaga intelejen itu justru bekerja untuk kepentingan penguasa dan bukan untuk rakyat.

"Lembaga intelejen ini dituding dari membuat kesepakatan yang mencurigakan hingga melakukan pemantauan rahasia terhadap lawan politik penguasa serta kampanye siber untuk mengarahkan sentimen pemilih menjelang pemilihan umum," begitu dilansir Korea Herald, Selasa, 14 Nopember 2017.

Baca: Tentara Korea Utara Ditembaki Saat Membelot ke Korea Selatan

 

Sebuah penelitian internal NIS menunjukkan lembaga ini membentuk sekitar 30 tim siber untuk bekerja mempengaruhi opini publik dari 2009--2012. "Ini dilakukan atas arahan bekas direktur NIS, Won Sei-hoon, yang saat ini telah dipenjara," tulis Korea Herald.

Baca:  Korea Selatan Hukum 18 Pejabat Top Korea Utara di 3 Negara

 

Anggota tim siber intelejen ini terdiri dari mantan agen dan tenaga ahli sipil, yang ditugaskan membuat berbagai macam komentar positif mendukung Park Geun-hye, yang saat itu merupakan kandidat dari partai konservatif yang berkuasa.

Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye jelang melakukan pertemuan di Blue House di Seoul, Korea Selatan, 16 Mei, 2016. Tidak hanya menggelar pertemuan keperintahan, Jokowi juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan komunitas pebisnis di Korsel. REUTERS

Tim ini diminta bersikap kritis terhadap kandidat pesaing yaitu Moon Jae-in. Dalam proses pemilihan yang berlangsung ketat, Park mengalahkan Moon dengan 51 -- 49 pada proses pemilihan 2012. Park kemudian terlibat skandal korupsi dan kolusi sehingga mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Korea pada 2017. Dia digantikan Moon. Kedua Presiden ini pernah datang ke Indonesia, dengan Moon baru saja berkunjung ke Istana Bogor pada pekan lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mantan ketua unit operasi psikologis NIS, Min Byung-Joo, saat ini telah ditahan karena terlibat mengarahkan anggota tim untuk menulis berbagai komentar dan unggahan di Internet untuk mendukung Park. Jaksa penuntut Korea Selatan mencurigai sekitar Rp60 miliar (5 miliar won) uang negara dihabiskan untuk operasi intelejen ilegal ini.

Investigasi internal NIS juga menunjukkan agen-agen mereka terlibat membuat operasi daftar hitam terhadap para artis dan tokoh budaya, yang dianggap kritis terhadap pemerintah. Jaksa penuntut sekarang sedang menginvestigasi daftar hitam ini untuk melihat tokoh-tokoh, yang menjadi korban sehingga dihambat muncul pada pemberitaan media massa utama.

Tim operasi psikologi NIS diketahui membuat berbagai foto palsu dari aktor veteran Moon Seong-geun, yang merupakan satu dari 82 tokoh dalam daftar hitam itu. Tim membuat foto telanjang palsu aktor itu dengan aktris Kim Yeo-jin dan menyebarkannya secara online untuk merusak citra keduanya pada 2011.

"NIS membuat dan menyebarkan pornografi menggunakan uang negara," kata Moon Seong-geun, yang hadir sebagai saksi dalam kasus ini di kantor Jaksa Penuntut Distrik Seoul Pusat pada awal pekan ini. "Saya pikir ini sangat mengejutkan dan disayangkan bahwa pemerintah mempermalukan negara kita dengan cara yang sama sekali tidak terpikirkan seperti ini."

Lembaga intelejen NIS juga diduga berusaha menghilangkan berita kritis terhadap pemerintahan Lee myung-bak di televisi. NIS diketahui memata-matai wartawan media televisi KBS dan MBC serta para eksekutif media itu untuk menghilangkan berbagai berita kritis terhadap pemerintah.

"NIS membuat dokumen berjudul "Strategi dan Tindakan untuk Normalisasi MBC," tulis Korea Herald. Dokumen ini mengajarkan cara dan taktik untuk mengontrol pemberitaan media MBC.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

12 jam lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

15 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

1 hari lalu

Do Kyungsoo atau D.O. EXO. Foto: Twitter/@weareoneEXO
Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

D.O. EXO mengumumkan kota dan tanggal untuk tur konser penggemar 'Bloom' 2024 mendatang di Asia


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

5 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno L.P. Marsudi, melakukan kunjungan kerja ke Seoul guna menghadiri Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) di Seoul, pada 18 Maret 2024. sumber: dokumen KBRI Seoul
Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

Retno Marsudi dalam acara Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) menyuarakan demokrasi yang lebih baik dan isu Palestina.


Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

7 hari lalu

Pemain timnas Korea Selatan setelah bertanding melawan timnas Yordania dalam Piala Asia 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

Lee Kang-in dan rekan-rekannya di timnas Korea Selatan akan menghadapi Thailand di kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Seoul pada Kamis ini.


Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

8 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI


Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

9 hari lalu

Penyanyi boyband K-pop BIGBANG, G-Dragon, memberikan hormat setelah menyelesaikan wajib militer di Yongin, Korea Selatan, 26 Oktober 2019. G-Dragon menjalani wajib militer sejak 27 Februari 2018 lalu.  REUTERS/Heo Ran
Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

Korea Selatan dikenal tegas dalam urusan wajib militer warga mereka. Tapi ada beberapa hal yang bisa membuat wamil tak wajib.


Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

10 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

Aksi Korea Utara menembakkan rudal balistik dilakukan di tengah kunjungan Antony Blinken ke Korea Selatan.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

11 hari lalu

Tiga jenazah ABK WNI yang tenggelam di Korea Selatan a.n. Safrudin, R Arie Permana, dan Maulana Mansyur, pada 16 Maret 2024, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam