TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Lebanon mengikuti lari marathon tahunan sebagai bentuk solidaritas untuk Saad Hariri yang mengundurkan diri di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu.
Lomba olahraga tersebut, menurut laporan Al Jazeera, berubah menjadi ajang politik.
"Para peserta meminta Hariri kembali ke Lebanon setelah menyatakan mengundurkan diri," tulis Al Jazeera.
Baca: Lebanon Minta Arab Saudi Klarifikasi Penahanan Hariri
PM Libanon, Saad Hariri. (Future TV via AP)
Hariri mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Lebanon di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu 4 November 2017.
Dalam pidato pengunduran dirinya dia merasa jiwanya terancam seperti ayahnya, Rafik Hariri, yang tewas dibunuh pada 2005.
Pria 47 tahun itu juga menuding Iran dan Hizbullah menjadi biang kisruh di Lebanon. Kendati demikian, Hariri berjanji akan kembali ke Lebanon.
"Saya akan kembali ke Beirut dalam waktu beberapa hari yang akan datang," kata Hariri dalam wawancara dengan televisi Future TV, Ahad, 12 November 2017.
Menurut Hariri, pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri menimbulkan kejutan positif di Lebanon.Saad al-Hariri. REUTERS
Semula pengunduran diri Hariri yang ditolak oleh Presiden Michel Aoun dan Hizbullah itu dikhawatirkan menimbulkan gejolak politik.
Baca: Hariri Tuding Iran Biang Kisruh di Lebanon
Namun lomba lari maraton pada Ahad, 12 November 2017, kemarin pagi waktu setempat itu berlangsung damai. Jalan-jalan di Beirut, Lebanon, aman dan menunjukkan persatuan warga.
AL JAZEERA | CHINA.ORG