TEMPO.CO, Jakarta - Faris al-Taraki, fotografer yang sedianya menemani perjalanan Pangeran Arab Saudi Mansour bin Muqrin, mengungkapkan alasannya mengapa dia tidak boleh ikut melakukan kunjungan ke Al-Barak, Provinsi Asir, bersama rombongan.
Ketika ditemui wartawan Taraki masih tidak percaya atas apa yang terjadi. Dia menyatakan, "Sebelum melakukan perjalanan dengan helikopter, saya menemui pengawal Pangeran Mansour yang bertanggung jawab atas kunjungan beliau."
Faris al-Taraki. alarabiya.net
Baca: Helikopter Militer Arab Saudi Jatuh, 4 Tewas
Dia melanjutkan, "Saya mendesaknya agar bisa menemani Pangeran Mansour di dalam helikopter agar bisa mengabadikan perjalanan tersebut. Namun menurut pengawal kursi penuh, hanya untuk tujuh penumpang. Dia berjanji akan mengajak jika ada kursi kosong."
Baca Juga:
"Saat mereka menuju helikopter, saya melihat kursi memang penuh untuk para pejabat. Petugas keamanan melarang saya ikut karena tidak ada kursi kosong," ucapnya. "Saya menunggu di lapangan terbang hingga mendengar kabar buruk."
Mansour bin Murqin, Wakil Gubernur Asir, tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter, Ahad, 5 November 2017. Selain dia, insiden tersebut menewaskan seluruh penumpang yang terdiri atas para pejabat dan komandan militer di kawasan Asir.
Spekulasi kabar yang berkembang menyebutkan kecelakaan helikopter tersebut ada unsur kesengajaan. Bahkan ada yang mengatakan akibat ditembak jatuh oleh pasukan keamanan Arab Saudi.
Menurut sumber yang tak bersedia disebutkan namanya kepada New Khaleej, bin Muqrin diyakini menjadi penentang utama Pangeran Mohammed bin Salman melanjutkan sukses Kerajaan Arab Saudi.
Pangeran Mansour bin Muqrin. Dailymail.co.uk
Sumber menjelaskan, bin Muqrin baru-baru ini mengirimkan sebuah surat kepada sekitar 1.000 pangeran berisi desakan membatalkan dukungan terhadap bin Salman melanjutkan takhta Kerajaan.
Baca: Arab Saudi Cegat Misil Yaman yang Menyasar Bandara Riyadh
"Serangan terhadap helikopter tersebut adalah sebuah pesan jelas bagi penentang keluarga Kerajaan atas penunjukan bin Salman," kata sumber di Arab Saudi.
AL ARABIYA | MIDDLE EAST MONITOR