TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Citigroup Michael Corbat memuji langkah Arab Saudi menahan salah seorang pemegang saham terbesar di lembaga keuangan tersebut, Alwaleed bin Talal.
Menurut dia, keterbukaan di Arab Saudi saat ini kian meningkat meski masalah transparansi perbankan terkait dengan para petinggi negeri itu masih kurang.
Baa: Pangeran Alwaleed, Miliader Arab yang Ditangkap karena Korupsi
"Kami melihat ada hal yang sangat progresif terjadi di Arab Saudi," kata Corbat dalam sebuah wawancara dengan awak media di New York, Rabu, 8 November 2017.
Logo Citigroup. topnews.in
Citigroup, yang pernah kehilangan lisensi perbankan di Saudi pada 2004, mendapatkan lisensi baru pada April 2017. Corbat mengatakan Arab Saudi selanjutnya menyambut baik kembalinya bank ini, termasuk mengizinkan perempuan memimpin lembaga keuangan dunia tersebut.
Pangeran Alwaleed bin Talal, miliader Arab Saudi berusia 62 tahun, ditahan oleh penguasa pada Sabtu, 4 November 2017, tanpa tuduhan. Sebagian media menyebut penahan itu lantaran dia dituding korupsi.
Kingdom Holding co milik Alwaleed memiliki saham di Citigroup sejak 1991. Menurut Corbat, dia orang yang paling konsisten dan pendukung yang loyal terhadap firmanya.
Pangeran Alwaleed bin Talal, milioner kaya yang ditangkap Komisi Anti Korupsi Arab Saudi, memiliki dua pesawat pribadi, yaitu Boeing 747-400 dan Airbus A380. Pesawat 747-400 miliknya dirancang ulang dengan sebuah kursi tahta megah dan mewah terletak di tengah ruang tamu. news.gr
"Dia bukan lagi pemilik saham terbesar di Citigroup," kata Corbat. CEO ini mengatakan dia tidak mengetahui kondisi Alwaleed sekarang ini.
Baca: Raja Salman Bentuk Komisi Antikorupsi, Menahan 11 Pangeran
"Kami tidak memiliki orang-orang yang ditahan karena tudingan korupsi. Kami faktanya tidak tahu apa yang tudingan khusus terhadap dia," kata bos Citigroup itu.
THE NATION