TEMPO.CO, Jakarta - Warga Indonesia atau WNI, Vietnam dan Filipina akan diizinkan masuk ke Korea Selatan tanpa visa melalui Bandara Internasional Yangyang sampai April 2018. PyeongChang, kota yang dekat dengan bandara, menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2018.
Selain WNI, Vitenam dan Filipina, Korea Selatan juga memberi diskon kepada warga Cina yang menggunakan visa elektronik masuk ke negara itu. Bahkan masa berlaku visa yang jatuh tempo pada 31 Desember 2017, diperpanjang sampai 2018.
Baca: Indonesia Tambah 30 Negara Bebas Visa
"Akan ada kemajuan dalam pertukaran pariwisata antara Korea Selatan dan Cina melalui KTT Korea Selatan-Cina," kata Kim Dong-yeon, Menteri keuangan Korea Selatan seperti dilansir Korea Times pada 7 November 2017.
Pemerintah Korea Selatan juga akan membebaskan persyaratan visa untuk penumpang kapal pesiar Cina. Sementara wisatawan dari Asia Tenggara yang telah mengunjungi negara anggota OECD lainnya juga akan diizinkan untuk memiliki visa multiple-entry.
Selama perhelatan Olimpiada Misim Dingin 2018, 2 kapal pesiar besar akan berlabuh di kota pelabuhan pesisir timur Sokcho, sekitar 140 kilometer utara kota tuan rumah Olimpiade di Provinsi Gangwon. Dan, selama Olimpiade akan disediakan sekitar 2.200 kamar bagi wisatawan baik yang ingin menyaksikan pertandingan maupun yang hendak mengunjungi tempat wisata.
Baca: Sedekat Apa Hubungan Korsel-Indonesia, Ini Buktinya
Paket wisata itu termasuk tur konser K-pop, tur lokasi K-drama dan pertemuan dengan bintang K-pop.
Pelancong internasional yang berhenti di Bandara Internasional Incheon akan dapat menggunakan program transit 72 jam. Hal ini memungkinkan mereka untuk memasuki negara bebas visa dan tinggal selama 72 jam.
Perbaikan transportasi umum juga dilakukan untuk melayani wisatawan. Di Area Layanan SumJin di Provinsi Jeolla Selatan akan dibangun pusat transfer transit baru untuk pelancong di provinsi Gyeongsang dan Jeolla.
Pemerintah Korea Selatan juga akan mengenakan biaya taksi tarif tetap di sektor-sektor yang ditunjuk untuk mencegah penumpang asing ditagih dengan biaya lebih mahal dari tarif resmi.