TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Nasional Filipina mengatakan calon pemimpin baru ISIS Asia Tenggara adalah Amin Baco, warga negara Malaysia. Menurut kepolisian Filipina, informasi tersebut diperoleh dari milisi asal Indonesia.
"Kami menerima laporan bahwa salah satu milisi tersisa di Marawi, Amin Baco, diangkat menjadi Emir baru ISIS Asia Tenggara. Dia kemungkinan besar dalam perjalanan keluar dari daerah pertempuran utama, namun belum dikonfirmasi," kata Kepala Polisi Nasional Filipina, Ronald dela Rosa, Senin, 6 November 2017.
Baca: Militer Filipina Rebut Pusat Komando Milisi Maute di Marawi
Sejumlah wanita menuju rumahnya setelah kembali dari pengungsian akibat pertempuran antara tentara Filipina dengan militan pro ISIS di Basak, Marawi, Filipina, 29 Oktober 2017. REUTERS/Romeo Ranoco
Dela Rosa mengatakan bahwa informasi itu didapat dari pengakuan yang dibuat teroris asal Indonesia, Muhammad Ilham Syahputra.
Syahputra adalah operator pesawat tak berawak yang ditangkap pada 1 November 2017. Selanjutnya dia di bawah pengawasan Kelompok Investigasi dan Detektif Pidana Filipina.
"Setelah diselidiki, Syahputra mengaku pernah bekerja dengan Baco," kata dela Rosa.
Dia mengatakan, Syahputra mengaku mengoperasikan lima pesawat tak berawak untuk tujuan intelijen dan pengawasan pasukan pemerintah.
Dela Rosa menolak mengungkapkan lebih banyak informasi yang diterima polisi karena sifatnya sensitif .
Namun Kepala Komando Mindanao Barat Letnan Jenderal Carlito Galvez mengatakan bahwa militer tersebut meyakini bahwa Baco termasuk di antara sembilan orang dari kelompok Maute yang terbunuh di daerah pertempuran utama di Marawi.
Caloy Vergara (39), seorang tentara pemerintah, menggunakan peluru-peluru kosong yang akan dibuatnya menjadi replika pesawat militer dan dijual sebagai suvenir di markas militer di kota Marawi, Filipina, 25 Oktober 2017. REUTERS/Romeo Ranoco
"Kami harus memverifikasi DNA, saya belum berkonsultasi dengan komandan pasukan darat," kata Galvez, seperti dilansir CNN Filipina pada 6 November 2017.
Selain Baco, militer juga mencari Abdulla Hapilon, putra pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan Baco tidak dapat melakukan serangan serupa di Marawi.
Baca: Militer Filipina Kehabisan Dana Tumpas Maute di Marawi
Baco, mantan anggota kelompok teror Jemaah Islamiyah adalah teroris asing yang tinggal paling lama di Filipina. Pria ini rekrutan penyandang dana bagi Maute Dr. Mahmud Amad, yang juga dibunuh di Marawi pada 19 Oktober. Baco berjanji setia kepada ISIS dengan Isnilon Hapilon pada tahun 2015.
CNN FILIPINA | PHIL STAR
Infografis: Generasi Muslim dan Bara Konflik Antar-Umat Beragama